SuaraKalbar.id - Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, hadir dalam perayaan Natal Oikumene yang diadakan umat Kristiani di Kalimantan Barat pada Jumat malam. Acara yang digelar di Pontianak ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk tokoh agama dan pemerintahan.
"Saya sangat senang bisa hadir di Pontianak malam ini, karena bisa menghadiri perayaan Natal Oikumene. Sebagai wakil dari pemerintah, tentu kita senang melihat situasi yang rukun seperti ini," kata Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya.
Dalam pidato tersebut, Menteri Agama menyoroti keberagaman ras, agama, dan adat istiadat di Indonesia sebagai hadiah besar dari Tuhan YME. Ia memberikan pesan kepada masyarakat Kalimantan Barat, khususnya umat Kristen, untuk menjaga keharmonisan dari keberagaman yang ada di daerah tersebut.
"Keragaman perbedaan yang kita miliki harus tetap kita jaga agar tetap selalu harmonis. Hal ini terbukti, dalam perayaan Natal Oikumene di Pontianak ini, tamu undangan yang hadir tidak hanya dari umat Kristiani tetapi juga ada dari umat beragama lain yang mencerminkan keharmonisan kita," ujarnya.
Baca Juga:Natal Oikumene Kalbar 2023, Choky Sitohang Akui Semalaman Hafalkan Kata Ini Sampai Terbawa Mimpi
Yaqut Cholil Qoumas juga menegaskan bahwa perayaan Natal Oikumene tahun 2023 yang dirayakan pada tahun 2024 ini membawa pesan damai dan semangat bagi semua masyarakat. Meskipun berbeda agama dan keyakinan, ia menekankan pentingnya hidup rukun di negara ini.
"Saya ini Muslim, demikian pak Pj Gubernur dan Pak Pangdam XII Tanjungpura serta beberapa tamu undangan lainnya beragama Muslim, dan kami semua memegang teguh keyakinan yang kami anut. Tidak ada alasan untuk tidak bersaudara dengan saudara kami yang beragama Nasrani dan agama lainnya," katanya.
Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus, juga turut menyampaikan pesannya. Ia menekankan kebijaksanaan dan kedewasaan dalam menyikapi pilihan politik yang berbeda, terutama menjelang pesta demokrasi bulan Februari 2024.
Sementara itu, Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, mengungkapkan komitmen Pemerintah Provinsi Kalbar dalam mensupport kegiatan Natal Oikumene. Ia berharap kegiatan tersebut dapat memelihara nilai-nilai kebersamaan dari seluruh komponen umat beragama di Kalimantan Barat.
"Kita bersyukur perayaan Natal dan Tahun Baru pada tahun ini bisa berlangsung dengan tenang, di mana masyarakat Kristiani bisa melaksanakan ibadah di Gereja dengan tenang tanpa adanya gangguan. Kedamaian ini diharapkan bisa terus terjaga," kata Harisson.
Baca Juga:Atm BRI Terdekat di Pontianak, Lengkap dengan Alamatnya