SuaraKalbar.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah mengenai potensi bencana yang bisa terjadi menjelang akhir tahun 2024, khususnya pada bulan Desember.
Berdasarkan data terbaru dari BMKG Pontianak, hampir seluruh kabupaten/kota di Kalbar diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas bervariasi, dari ringan hingga lebat, yang dapat memicu banjir di beberapa daerah.
Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, mengungkapkan bahwa wilayah-wilayah yang memiliki masalah lingkungan seperti sungai dangkal serta parit dan drainase yang tersumbat, berisiko lebih tinggi terkena dampak banjir. Selain itu, alih fungsi lahan yang mengurangi area resapan air turut memperburuk potensi bencana.
"Tata ruang yang tidak tepat, seperti pembangunan di bantaran sungai atau lereng perbukitan, juga berpotensi meningkatkan kerentanannya terhadap bencana tanah longsor, terutama saat curah hujan tinggi," jelas Daniel.
Baca Juga:Harta Rp9,4 Miliar Kepala BPJN Kalbar Diusut KPK, 3 Hari Rampung!
Meskipun berbagai langkah mitigasi telah dilakukan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, Daniel menekankan pentingnya perbaikan masalah lingkungan dan tata ruang untuk meningkatkan efektivitas upaya mitigasi bencana. Kerja sama yang erat antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta diperlukan untuk mengurangi risiko bencana.
Sejak awal 2024, BPBD Kalbar telah mendorong seluruh kabupaten/kota untuk memperkuat koordinasi lintas instansi, termasuk dengan TNI dan Polri, dalam menghadapi ancaman bencana alam, nonalam, dan bencana sosial. Langkah-langkah yang telah dilakukan antara lain adalah sosialisasi kepada masyarakat di 559 desa/kelurahan rawan banjir, peningkatan kapasitas personel di berbagai instansi terkait, dan pembaruan peralatan kebencanaan untuk respons cepat di lapangan.
BPBD Kalbar juga memastikan ketersediaan logistik kebencanaan untuk memenuhi kebutuhan dasar saat terjadi bencana. Forum Pengurangan Risiko Bencana telah diaktifkan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, bersama dengan Posko Pusat Data dan Informasi Bencana (PDB) yang menerima laporan kejadian bencana dan melibatkan TNI, Polri, serta instansi terkait.
Dalam upaya antisipasi bencana, BPBD Kalbar mendorong kabupaten/kota untuk menetapkan status Siaga Darurat Bencana guna mengoptimalkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana pada akhir tahun ini. Daniel berharap dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan sektor terkait, upaya mitigasi bencana dapat berjalan lebih efektif dan mengurangi dampak bencana yang mungkin timbul.
Baca Juga:Banjir Kepung 4 Kecamatan di Singkawang, Warga Tak Bisa Berdagang!