Banjir dan Longsor di Sambas Meluas, Pemkab Naikkan Status Tanggap Darurat

27 desa di Sambas, Kalbar, terdampak banjir & longsor sejak November 2024. Paloh & Galing terparah, ribuan rumah terendam.

Bella
Senin, 20 Januari 2025 | 15:55 WIB
Banjir dan Longsor di Sambas Meluas, Pemkab Naikkan Status Tanggap Darurat
Kondisi banjir yang terjadi di Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. (ANTARA/HO-BPBD Sambas)

SuaraKalbar.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, mencatat sebanyak 27 desa terdampak bencana banjir dan longsor yang terjadi sejak November 2024. Kondisi ini semakin memburuk seiring dengan meningkatnya curah hujan pada awal 2025.

"Kondisi banjir terjadi sudah sejak November 2024 dan sempat surut. Namun, naik kembali pada Desember 2024 dan berlanjut hingga sekarang. Total ada 27 desa yang terdampak banjir dan longsor," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sambas, Nisa Azwarita, Senin (20/1/2025).

Banjir terparah saat ini terjadi di Kecamatan Paloh dan Galing, dengan ketinggian air di jalan mencapai 100 cm, sementara ketinggian air yang masuk ke rumah warga mencapai 40 cm. Bencana banjir terbaru yang terjadi pada 18-19 Januari 2025 menyebabkan 1.615 rumah di Kecamatan Galing terendam, berdampak pada 3.015 kepala keluarga (KK).

Di Kecamatan Tanggaran, sebanyak 281 rumah terdampak dengan ketinggian air 40-80 cm, sementara di Kecamatan Jawai Selatan, 106 rumah terdampak dengan ketinggian air serupa. Dampak banjir di Kecamatan Paloh dan Sajingan masih dalam proses pendataan.

Baca Juga:Musim Panen Langsat di Kalimantan Barat, Desa Punggur Kecil Hasilkan Hingga Puluhan Ton

Selain itu, tiga kecamatan lainnya—Teluk Keramat, Selakau Timur, dan Sejangkung—telah mengalami banjir sejak November 2024. Meski sempat surut, ketinggian air kembali naik hingga awal tahun ini. Sehingga total ada delapan kecamatan yang terdampak banjir.

Sementara itu, bencana longsor terjadi pada 19 Januari 2025 sekitar pukul 09.00 WIB di jalan raya yang menghubungkan dua kecamatan perbatasan, yakni Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, dan Desa Sungai Bening, Kecamatan Sajingan Besar. Akibat longsor ini, jalan mengalami keretakan dan tertutup material tanah sehingga tidak bisa dilalui.

Tak hanya banjir dan longsor, bencana puting beliung juga terjadi pada 11 Januari 2025 di Desa Gugah Sejahtera, Kecamatan Pemangkat.

Menanggapi situasi yang semakin darurat, Pemerintah Kabupaten Sambas menaikkan status bencana dari siaga menjadi tanggap darurat, yang diperpanjang hingga 27 Januari 2025.

"Kami terus melakukan monitoring, pendataan, dan berkoordinasi dengan instansi terkait, baik di tingkat daerah, provinsi, hingga pusat di BNPB. Pemerintah daerah juga telah menyalurkan bantuan logistik, yang sementara ini baru didistribusikan ke dua kecamatan," jelas Nisa Azwarita.

Baca Juga:Tragis! ODGJ di Sambas Bacok Abang Kandung Gegara Mie Instan

Pemerintah Kabupaten Sambas terus mengupayakan langkah-langkah penanganan agar dampak bencana dapat diminimalisir dan bantuan segera tersalurkan ke seluruh wilayah terdampak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini