Banjir di Kalimantan Barat Meluas, 2 Korban Meninggal Dunia

Banjir Kalbar meluas, 2 anak di Sambas tewas. 9.504 rumah terendam, 12.564 KK terdampak. Banjir juga melanda Sanggau, Landak, & Mempawah.

Bella
Jum'at, 31 Januari 2025 | 19:58 WIB
Banjir di Kalimantan Barat Meluas, 2 Korban Meninggal Dunia
Ilustrasi - Banjir di kecamatan Jagoi Babang Bengkayang, Kalimantan Barat. ANTARA/Narwati

SuaraKalbar.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sebaran banjir di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) terus meluas dalam beberapa hari terakhir. Ribuan warga terdampak, sementara dua korban jiwa telah dikonfirmasi akibat bencana ini.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya di Jakarta pada Jumat (31/1), menyebut bahwa kedua korban meninggal dunia merupakan warga Kabupaten Sambas. Kabupaten ini menjadi daerah yang terdampak paling parah akibat banjir di Kalimantan Barat.

"Kedua korban adalah anak berusia 11 tahun dan seorang balita berusia 11 bulan. Mereka diduga jatuh saat mandi di sungai dan akhirnya tenggelam," ujar Abdul.

Tim reaksi cepat BPBD Sambas berhasil menemukan jasad kedua korban di Sungai Dusun Darussalam, Kabupaten Sambas, pada Rabu (29/1).

Baca Juga:Banjir Melanda 7 Kabupaten di Kalbar, Ribuan Rumah Terendam dan Ratusan Warga Mengungsi

Ribuan Rumah Terendam

Banjir yang mulai menggenangi Kabupaten Sambas sejak Rabu (22/1) terus meluas, hingga kini merendam 42 desa dalam 11 kelurahan. BNPB mencatat sebanyak 9.504 rumah terendam dengan jumlah korban terdampak mencapai 12.564 kepala keluarga di Kabupaten Sambas.

Selain di Sambas, banjir juga mulai menyebar ke sejumlah daerah lain di Kalimantan Barat, seperti Kabupaten Sanggau, Landak, dan Mempawah.

Di Kabupaten Sanggau, sekitar 4.055 kepala keluarga terdampak, dengan ketinggian air semakin meningkat hingga menutup ruas jalan lintas nasional Indonesia-Malaysia di Beduai.

Sementara itu, data terkait dampak banjir di Kabupaten Landak dan Mempawah masih dalam proses pendataan oleh tim petugas gabungan pada Kamis (30/1).

Upaya Penanggulangan

Abdul Muhari memastikan bahwa BNPB terus melakukan pendampingan terhadap seluruh daerah yang terdampak banjir. Langkah tanggap darurat yang dilakukan meliputi distribusi bantuan logistik, penyediaan pengungsian, serta pendanaan operasional bagi tim petugas di lapangan.

Baca Juga:Banjir Putus Akses Jalan ke PLBN Entikong, Warga Terjebak di Perbatasan

"Kami terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait guna memastikan masyarakat terdampak mendapatkan bantuan yang diperlukan," kata Abdul.

Hingga kini, tim gabungan masih bersiaga untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut dari bencana banjir di Kalimantan Barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini