Dari Nol Hingga Khatam: Perjuangan Mualaf Pontianak Belajar Al-Quran di Bulan Ramadhan

Di Pontianak, ibu-ibu mualaf aktif tadarus Al-Quran bersama Yayasan Amal Mualaf Peduli. Kegiatan ini meningkatkan pemahaman agama dan bacaan Al-Quran dengan bimbingan gratis

Bella
Jum'at, 14 Maret 2025 | 17:43 WIB
Dari Nol Hingga Khatam: Perjuangan Mualaf Pontianak Belajar Al-Quran di Bulan Ramadhan
Ibu-ibu mualaf sedang melaksanakan tadarus bersama di Yayasan Amal Mualaf Peduli, Pontianak. (Pifa/lyd)

Setelah bergabung dengan yayasan ini selama hampir satu tahun, Margaretha kini telah beberapa kali menyelesaikan hafalan Al-Quran.

Bahkan, ia dipercaya untuk mengajar para ibu-ibu lanjut usia yang baru mulai belajar mengaji.

“Kebetulan di sini saya yang bantu mengajar mengaji. Kami utamakan yang mualaf, karena mualaf ini masih perlu binaan. Walaupun usianya sudah berumur, banyak yang masih belum bisa mengaji dengan lancar,” tuturnya.

Ia berharap, melalui kegiatan ini, lebih banyak mualaf di Pontianak dan sekitarnya dapat dibimbing untuk mahir membaca Al-Quran dan memahami agama Islam secara mendalam.

Baca Juga:Kapal Tanker Pertamina Kencing di Pontianak: Skandal BBM Bersubsidi Kembali Gegerkan Pertamina!

Ustad Ismail, salah satu pengurus Yayasan Amal Mualaf Peduli, menjelaskan bahwa kegiatan tadarus ini diikuti oleh sekitar 30 peserta, baik ibu-ibu maupun remaja mualaf, yang berasal dari berbagai daerah seperti Bengkayang, Landak, hingga Ambon.

“Alhamdulillah, ada beberapa orang yang dari awalnya Iqro naik ke Al-Quran. Karena mereka ini semua mualaf, jadi walaupun umurnya sudah berusia, tapi Alhamdulillah masih semangat untuk belajar. Ini yang bikin saya semangat mengajar mereka,” ungkapnya penuh antusias.

Menurut Ismail, jadwal tadarus diadakan dua kali seminggu, yaitu pada hari Kamis dan Sabtu. Selain membaca Al-Quran, peserta juga mendapatkan pelajaran tambahan seperti fikih, tauhid, dan tajwid untuk memperkaya pemahaman mereka tentang Islam.

“Kegiatan kami itu, awal kita belajar ngaji, yang Iqro-Iqro, yang Al-Quran-Al-Quran. Setelah itu dari jam 1 sampai jam setengah 3 itu belajar mengaji. Terus dari jam setengah 3 sampai jam 3 lewat kami mengisi fikih. Terus selang-seling ada belajar fikih, tauhid, dan tajwid,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa semua peserta menunjukkan semangat belajar yang tinggi, sehingga proses pengajaran berjalan lancar tanpa kendala berarti.

Baca Juga:Tugu Khatulistiwa Pontianak Muncul di Promosi Squid Game Season 3

Kegiatan ini terbuka untuk semua kalangan mualaf tanpa memandang latar belakang etnis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini