SuaraKalbar.id - Gelombang penolakan UU Cipta Kerja berlanjut di Kalimantan Barat. Ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi menggelar demonstrasi di gedung DPRD Kalbar, Selasa (20/10/2020).
Aksi unjuk rasa ini diawali dengan salat asar berjemaah di jalan depan gedung DPRD Kalbar.
Pantauan SuaraKalbar.id, ratusan mahasiswa telah berkumpul di lokasi. Sementara pagar gedung DPRD terlihat tertutup.
Dalam aksinya, mahasiswa menyayangkan sikap pemerintah dinilai menutup mata dan justru menantang masyarakat untuk judicial review ke Mahkamah Konstutusi terkait UU Cipta Kerja.
Menurut massa, tindakan tersebut tidak efektif. Ratusan mahasiswa Kalbar ini mengecam tindakan pemerintah yang berusaha mengintervensi gerakan dan suara rakyat soal UU Cipta Kerja.
Meski begitu, di tengah orasinya, massa aksi tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 yakni dengan memakai face shield, hand sanitizer, dan obat-obatan pribadi.
Sebelumnya, DPR dan pemerintah mengesahkan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja menjadi undang-undang dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan pada Senin (5/10/2020) lalu.
Keputusan ini disetujui oleh tujuh dari sembilan fraksi, mereka yang setuju antara lain PDIP, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, PAN, dan PPP. Sementara dua fraksi yang menolak adalah Demokrat dan PKS.
Pengesahan UU Cipta Kerja ini mengundang reaksi keras dengan gelombang demonstrasi dari masyarakat sipil seperti mahasiswa, masyarakat adat, kelas pekerja, para guru, hingga tokoh agama.
Baca Juga: Buruh Demo Jalan Kaki, Lalin Salemba Raya Dialihkan Lewat Jalur Busway
Mahasiswa di Kalbar ini menyebut anggota DPR-RI dapil Kalbar tak mampu menampung aspirasi rakyat. Pasalnya tak lantang memperjuangkan hak-hak rakyat untuk menolak UU Cipta Kerja .
Setelah selesai sholat, mereka pun berdemo.
Salah satu orator perwakilan dari BEM IKIP PGRI Pontianak, berteriak lantang ke arah anggota dewan untuk mentuntut masuk untuk berdiskusi terkait UU Cipta Kerja.
"Bapak jangan senyum-senyum pak, kami di sini menderita," kata salah satu orator dihadapan pendemo.
Tak hanya itu mereka juga menilai anggota DPRD terkesan diam saat mendengarkan orasi dari mahasiswa di Kalbar ini.
"Gedung DPRD berdiri bukan dari gaji bapak," teriaknya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Turunkan Berat Badan dengan Perbanyak Konsumsi Sayur
-
3 Skenario Operasi Feri Ketapang-Gilimanuk Selama Nataru
-
Warga Kalbar Merapat! Ada Saldo Gratis Rp 230 Ribu Sore Ini, Klik 3 Link Dana Kaget Ini
-
ABPD Pontianak 2026 Disepakati Rp 2,092 Triliun
-
Waspada! Lonjakan Tekanan Darah Pagi Hari Jadi Pemicu Stroke dan Serangan Jantung