Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Ummi Hadyah Saleh
Rabu, 28 Oktober 2020 | 13:02 WIB
Foto Pentolan FPI Muhammad Rizieq Shihab yang dikabarkan ditangkap serta dimintakan keterangan oleh aparat kepolisian Arab Saudi, beredar di WhatsApp. [WhatsApp group]

SuaraKalbar.id - Pihak Istana Kepresidenan menyebut revolusi yang digaungkan Habib Rizieq Shihab hanya omong kosong. Namun Istana akan membuka lebar tangan jika Habib Rizieq ingin pulang ke Tanah Air.

Hal itu diungkapkan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian. Donny menyebut sah-saja jika Rizieq menyatakan akan memimpin revolusi ketika kembali ke Indonesia.

Namun ia mempertanyakan revolusi seperti apa yang dimaksud.

"Jadi saya kira janji boleh saja kemudian mengatakan memimpin revolusi revolusi apa?, ya kita bukan dalam kondisi yang morat marit," tutur Donny.

Baca Juga: Belum Juga Pulang, Istana Sebut Habib Rizieq Punya Kasus di Indonesia

Lebih lanjut, Donny mengklaim tingkat kepercayaan rakyat terhadap Presiden Jokowi masih 60 persen.

Karena itu ia menilai isu Rizieq yang akan memimpin revolusi merupakan jargon yang omong kosong.

[Suara.com/Ema Rohimah]

"Kita semuanya masih terkendali, kepercayaan kepada pak Jokowi masih 60 persen, memimpin revolusi terhadap apa dan siapa yang dipimpin. Itu kan jargon-jargon kosong," katanya.

Sebelumnya, Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengklaim akan pulang ke Indonesia bersama keluarganya dalam waktu dekat.

Ia mengatakan alasan kembali ke tanah air ialah karena akan berjuang terhadap negara yang dianggapnya memprihatikan.

Baca Juga: Habib Rizieq Akan Pulang, Ansor: Nyatanya Enggak Pulang-Pulang

Kabar rencana pulang itu disampaikan Rizieq lewat sebuah rekaman video berdurasi 1 menit, 30 detik yang beredar di media sosial.

Load More