SuaraKalbar.id - Musibah banjir yang melanda Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu menyisakan kisah pilu.
Salah satunya, kisah yang ceritakan oleh Nenek Diyang (77), warga Desa Sambangan, Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Banjir beberapa waklu lalu memaksa Nenek Diyang mengungsi dari kediamannya yang terendam banjir, ke sebuah sekolah yang letaknya lebih tinggi.
Dikutip dari KanalKalimantan, Nenek Diyang mengaku hatinya remuk karena harus meninggalkan Alquran dan buku Yasin peninggalan mendiang suaminya di rumah yang terendam banjir.
Sang suami sendiri sudah meninggal dunia sejak 17 tahun lalu. "Alquran ini pemberian (warisan) almarhum suami saya,” kata Nenek Diyang sembari menunjukkan Alquran yang telah ia jemur pascamusibah banjir di rumahnya.
Ia bercerita, mulanya Alquran ini ditaruh di lemari rumahnya. Saat musibah banjir melanda Desa Sambangan, ia berupaya mencari Alquran ini untuk diselamatkan. Sayang, usahanya tak membuahkan hasil.
Hingga banjir berangsur-angsur surut di Desa Sambangan, niatnya untuk mencari dan menemukan Alquran ini. Beruntung, ikhtiar nenek yang bekerja sebagai petani ini membuahkan hasil.
Kendati beberapa lembar Alquran dan buku Yasin telah hanyut terbawa arus banjir.
"Pascabanjir bahkan saya mencarinya di luar rumah. Jika masih ada dan ditemukan, langsung dijemur," imbuh nenek yang telah memiliki seorang buyut ini.
Baca Juga: Selamatkan Alquran Pemberian Suami yang Hanyut, Kisah Nenek Ini Buat Haru
Kendati demikian, Nenek Diyang bersyukur sisa lembaran Alquran dan buku Yasin yang ditemukan masih terbaca. Dengan kondisi seperti ini, ia tetap bersyukur masih bisa menyelamatkan warisan almarhum suaminya ini.
Mendengar cerita Nenek Diyang ini, salah satu relawan ACT-MRI Kalsel, Deny Erwin pun melakukan implementasi dengan menyambangi kediaman Nenek Diang.
Lantas, dia pun berinisiatif memberikan Alquran untuk Nenek Diyang. Setidaknya ada lima buah Al Qur’an yang diberikan oleh Deny kepada Nenek Diyang.
"Begitu saya beri Alquran ini kepada beliau, langsung disambut dengan haru dan gembira. Berkali-kali kalimat syukur terucap dari mulut beliau," kata Deny yang berasal dari Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu ini.
Deny menambahkan, selain Alquran, ia juga menyerahkan bantuan berupa alat sholat. Seperti sejadah dan mukena.
Lantas, keduanya langsung digunakan oleh Nenek Diyang untuk menunaikan sholat Dzuhur, tak lama setelah diberikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
4 Pejabat KPU Karimun Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi Dana Hibah
-
Kepala Patung Soekarno di Indramayu Miring gegara Tertimpa Tenda
-
Pawai Cap Go Meh 2026 di Pontianak Digelar Setelah Salat Tarawih
-
BRI Perkokoh Kemitraan Strategis dengan SSMS untuk Tingkatkan Skala dan Keberlanjutan Industri Sawit
-
151 Penyandang Disabilitas Terima Paket Sembako dan Nutrisi