SuaraKalbar.id - Pelarian koruptor berinisial SS akhirnya berakhir. Setelah sekian lama buron, tersangka berhasil diamankan di sebuah kafe di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Tim Tabur Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat meringkus SS, pada Selasa (2/2/2021).
Dia adalah terpidana kasus korupsi Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2007 yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2011.
Penangkapan koruptor tersebut dibenarkan oleh Kepala Kejati Kalbar Masyhudi. Dia menuturkan, penangkapan ini merupakan hasil pelacakan yang dilakukan oleh timnya.
Baca Juga: Dua Kapal Asing Masuk Perairan Pontianak, Bakamla Turun Tangan
Dikatakannya, ditemukan lokasi terpidana yang terletak di Jalan Tabrani Ahmad. Terpidana juga diduga mengelola sebuah kafe yang terletak di Jalan Sutoyo, Pontianak.
Tim Tabur Kejati Kalbar Kalbar dengan didukung Polrestas Pontianak langsung ke lokasi dan menemukan sosok SS sedang menyetting peralatan sound system.
"Tim tabur sebelumnya telah melakukan pelacakan terhadap terpidana baik terhadap nomor HP terpidana maupun lokasi rumah terpidana," ungkap Masyudi seperti dikutip dari Suarakalbar.co.id.
Tim langsung mengamankan terpidana dengan cara memborgol kedua tangannya dan menggiringnya ke ruang intelijen Kejati Kalbar untuk diindentifikasi
"Sebelumnya telah terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan (Rapid Test) buronan ini tidak berada dalam tahanan," kata Masyudi.
Baca Juga: Diduga Kesal Rekannya Dituduh Mencuri, Warga Bakar Kantor di Ketapang
Lebih lanjut, ia menambahkan kalau SS merupakan salah satu terpidana korupsi di wilayah hukum Kejati Kalbar yang merupakan salah satu DPO sejak 9 tahun silam.
"Dengan penangkapan ini akan memberikan efek psikologis kepada buronan lainnnya, meskipun ketika Putusan Pengadilan Tingkat Terakhir para buronan ini tidak berada dalam tahanan," pungkas Masyudi.
Berita Terkait
-
ICW Ungkap 59 Tahanan Korupsi Divonis Bebas dan Lepas, Paling Banyak di PN Makassar
-
Rela Setor Uang Rp20 Juta ke Petugas Rutan KPK, Tahanan Koruptor Ngaku 'Tersiksa' di Sel Isolasi: Sangat Menyakitkan
-
Siap Bertarung di Pilkada 2024, Ini Nomor Urut Paslon Wali Kota Pontianak
-
Sebut Eksekusi Penahanan Langgar KUHAP, Terpidana Korupsi Po Suwandi Ancang-ancang Gugat Kejati NTB ke PTUN
-
6 Rekomendasi Oleh-Oleh Makanan Khas Pontianak yang Wajib Kamu Bawa Pulang
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Kecelakaan Tragis di Jalan Trans Kalimantan: Seorang Pengendara Motor Tewas di Tempat
-
Aston Pontianak Ajak Masyarakat Meriahkan Pilkada Serentak dengan Promo Menarik dan Tantangan Kreatif
-
Banjir Kembali Rendam Desa Darit Landak, Ketinggian Air Capai 80 Centimeter
-
Ngeri! Ngaku Lihat Pria Lain di Kamar Istri, Suami di Kalbar Ngamuk Bacok 3 Orang
-
Dirut BRI Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities