SuaraKalbar.id - Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Kalimantan, Syarif Iskandar menduga, tersangka berinisial Jum menjual burung Bayan dengan akun Facebook samaran.
"Jum telah melakukan penangkapan burung Bayan di daerah Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya dengan jaring yang dibelinya sendiri sebanyak tiga kali, lali dijual melalui akun Facebook yang disamarkan dengan inisial Bang Karim. Hal ini perlu dipertanyakan mengapa perdagangan dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan artinya ada unsur kesengajaan di dalamnya,” kata Syarif Iskandar, Jumat (20/3/2021).
Pertama kali Jum menangkap burung, ujar Syarif, adalah pada 27 Juli 2020 lalu, dan penangkapan selanjutnya pada 18 September 2020 lalu.
"Intinya kami telah menetapkan sebagai tersangka berdasarkan dua alat bukti yang cukup, yakni bukti saksi dan bukti surat. Begitu juga dengan penangkapan dan penahanan yang telah dilakukan karena ada alasan subjektif dan alasan objektif diatur UU,” ungkapnya.
Baca Juga: Tragis! Habis Ngelem, Pemuda Pontianak Jatuh dari Lantai 4 Gedung Kosong
Ia juga mengatakan, berkas perkara kasus penjualan burung Bayan yang menjerat Jum sudah diperbaiki dan dilengkapi serta telah diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum Kejati Kalbar.
"Berkas perkara sudah diperbaiki dan dilengkapi secara formil dan materil. Hal ini berdasarkan bukti yang cukup dan juga berita keterangan ahli dan berkas tersebut sudah diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum Kejati Kalbar. Setelahnya kami menunggu sikap dari JPU Kejati, jika berkas belum lengkap, maka tersangka dan barang bukti akan dilimpahkan ke Kejati Kalbar,” kata Syarif.
Ditemui terpisah, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Kalbar, Juniman Hutagaol membenarkan bahwa berkas kasus Jum sudah diterima dan dalam proses penelitian.
“Apa yang diaspirasikan saat ini merupakan bentuk pengawasan masyarakat terhadap kami dan hal tersebut akan menjadi bahan dalam mengambil sikap terhadap keberadaan berkas perkara tersebut, terutama dalam hal mengambil disgrasi dan keadilan restoratif seperti yang telah disampaikan,” katanya.
Dalam pengambilan sikap keadilan restoratif (Restorative Justice), ia menyebut bahwa perlu kesepakatan dua pihak antara Jum dan pihak BKSDA.
Baca Juga: Kapal Feri Berkapasitas Luas Disiapkan di Penyeberangan Bardan Nadi-Siantan
“Kami perlu menggarisbawahi bahwa Restorative Justice dapat kami lakukan apabila pihak Jum dan pihak BKSDA telah sepakat untuk berdamai," jelasnya.
Sebelumnya, Jum yang biasa dipanggil Jumar, warga Desa Tempatan, Kecamatan Sebawi, Kabupaten Sambas ditangkap Polda Kalimantan Barat karena diduga menjual burung Bayan yang dilindungi.
Spesies itu dilindungi UU Nomor 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan termasuk dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. [Antara]
Berita Terkait
-
Warga Minta Jumardi Penjual Burung Bayan Dibebaskan, Ini Kata Polisi
-
Nyolong Tanaman Hias, Pria Pontianak Jual Lebih Murah Hasil Curian di FB
-
Terbongkar Modus Napi di Pontianak Kendalikan Narkoba dari Balik Sel
-
Tilang Elektronik Bakal Berlaku di Pontianak, Begini Mekanismenya
-
Tragis! Habis Ngelem, Pemuda Pontianak Jatuh dari Lantai 4 Gedung Kosong
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
Satpol PP Pontianak Jaring 43 Anak dalam Razia Jam Malam
-
7 Cara Mengatur Keuangan Mahasiswa agar Tidak Bokek di Akhir Bulan!
-
PKS Buka Suara soal Pemakzulan Gibran: Kami Menghormati Berbagai Dinamika yang Ada
-
Pemkot Pontianak Berlakukan Jam Malam Anak untuk Cegah Kriminalitas, Ini Aturan yang Berlaku!
-
Mendagri Izinkan Pemda Kembali Gelar Kegiatan di Hotel dan Restoran: Tolong Pakai Perasaan!