SuaraKalbar.id - Masih ingatkan kita dengan dongeng yang dibacakan ayah, ibu, atau kakek dan nenek, ketika hendak tidur saat kecil dahulu? Adakalanya kita terbuai dengan cerita dongeng tersebut dan berkhayal berada di dalam cerita yang tidak benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata itu.
Begitu pulalah yang dialami anak-anak di suatu dusun di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, ketika mendengarkan cerita dongeng yang disampaikan para pegiat literasi.
Senyum lebar, tertawa lepas, dan saling memandang tampak di wajah yang polos anak-anak Dusun Sekura, Kecamatan Sungai Ambawang, Kubu Raya, saat mendengar dongeng yang disampaikan pegiat literasi, di kabupaten berjuluk "Bumi Mananjak" itu.
Cerita yang disampaikan, membawa mereka larut dalam cerita penuh pesan moral bersama dengan tawa riang gembira sehingga suara tawa senantiasa terdengar dari taman baca di dusun yang berjarak sekitar 2,5 jam dari kota kecamatan tersebut.
Kegiatan mendongeng digelar oleh pegiat literasi Kubu Raya, guna memperingati Hari Dongeng Sedunia atau World Storytelling Day yang jatuh pada setiap tanggal 20 Maret. Selama dua pekan menjadi momentum bagi penggiat literasi untuk membangkitkan minat anak-anak tentang dongeng.
Pasalnya, saat ini aktivitas mendongeng sebagai sebuah proses, metode dan seni terutama di kalangan keluarga mulai redup. Berbeda di masa belum mengenal gawai pintar (smartphone), aktivitas mendongeng mendapat tempat istimewa baik bagi orang tua maupun anak-anak ketika menjelang tidur.
Taman Baca Desa Lingga yang seukuran kira-kira 4x6 meter kali ini terasa lebih kecil dari biasanya. Anak-anak tumpah ruah. Beberapa orang tua, wali siswa malah tidak boleh masuk. Bukan karena dilarang, tetapi karena tidak muat lagi.
"Apalagi kami harus berusaha menjaga jarak," kata Ahmad Sofian, penggagas kegiatan mendongeng itu.
Antusias, heboh, seru. Tiga kata itu mungkin dapat mewakili di sesi kedua. Anak-anak usia empat hingga belasan tahun berdatangan. Sebagian besar didampingi oleh orang tua atau kerabatnya.
Baca Juga: Hari Dongeng Sedunia: Kapan Diperingati, Sejarah, Tujuan dan Maknanya
Raut sukacita juga tampak di wajah Ustadz Satuki. Seorang guru mengaji anak-anak di Dusun Sekura, yang telah berpuluh tahun mengajarkan dengan sabar huruf demi huruf kepada anak-anak.
"Kami berterima kasih. Semoga menjadi kebaikan buat kita semua. Semoga anak-anak tambah senang," katanya singkat.
Jarak yang ditempuh untuk sampai di Desa Lingga tidak lah sebentar, waktu tempuh dari ibu kota kabupaten sekitar 2,5 jam.
Perjalanan itu juga harus ditempuh dengan melewati jalan Trans Kalimantan, lalu masuk ke kawasan desa melewati jembatan kuning yang legendaris.
Meskipun begitu Ahmad Sofian yang akrab disapa Sofie, dan rekan-rekannya tak gentar sama sekali, dengan senang hati mereka menempuh perjalanan itu agar bisa sampai di desa lalu membacakan dongeng untuk anak-anak.
Dongeng yang diberikan kepada anak-anak dengan cara yang baik dan menyenangkan diyakini dapat meningkatkan kecerdasan moral antara sebelum dan setelah mendengar dongeng.
Berita Terkait
-
Soal Vaksin Sinovac untuk Anak-anak, IDI: Belum Dipastikan Aman
-
Pemprov Kalbar Bakal Bangun Jembatan Korek-Pasak di Kubu Raya
-
Jangan Sampai Punah! Ini 4 Cerita Rakyat Indonesia Terbaik
-
Update! Google Assistant Kini Bisa Mendongeng
-
Hari Dongeng Sedunia: Kapan Diperingati, Sejarah, Tujuan dan Maknanya
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
BRI Dorong UMKM Aiko Maju Sukseskan MBG, Penuhi Gizi Anak di Kepulauan Siau
-
Lomba 17-an Agustus Paling Kocak yang Bikin Perut Sakit karena Ketawa
-
Kualitas Udara Buruk, Belajar Tatap Muka di Kubu Raya Dihentikan Sementara
-
Kualitas Udara di Pontianak dan Kubu Raya Buruk, Warga Diimbau Gunakan Masker
-
BRI Perkuat UMKM Lewat Sinergi Holding Ultra Mikro dan Transformasi Bisnis