Scroll untuk membaca artikel
Sapri Maulana
Sabtu, 15 Mei 2021 | 12:28 WIB
Kondisi banjir di Kecamatan Badau, di Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, yang merupakan wilayah perbatasan RI-Malaysia, Kamis (13/5/2021). (FORO ANTARA/Humas Pemkab Kapuas Hulu/Istimewa)

SuaraKalbar.id - Daerah perbatasan Indonesia-Malaysia banjir, sebanyak 80 rumah terdampak, di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, pada Kamis (13/5) bertepatan Idul Fitri 1442 Hijrian.

"Keseluruhannya ada 80 rumah warga yang terdampak banjir, meskipun saat ini berangsur surut, namun kondisi banjir kali ini lebih dalam dari sebelumnya," kata Pelaksana Tugas Camat Badau, Edi Suharta, saat dihubungi ANTARA, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Jumat malam, dilansir dari Antara.

Edi Suharta menjelaskan puluhan rumah terdampak banjir tersebut terdiri atas rumah warga di Desa Badau sebanyak 69 rumah, Desa Janting enam rumah dan dua fasilitas umum, Desa Sebindang tiga rumah dengan total sebanyak 80 rumah.

Banjir tersebut, kata dia, terjadi akibat curah hujan yang tinggi sehingga sungai di Badau meluap, karena memang terjadi pendangkalan.

Baca Juga: Masyarakat Sekitar Gunung Sinabung Diminta Waspadai Banjir Lahar Dingin

"Ke depannya perlu dilakukan normalisasi sungai-sungai di Badau yang akan diusulkan melalui musrenbang," katanya.

Edi berharap pun agar masyarakat tidak membuang sampah sembarang terutama di Sungai Badau.

"Di sekitaran sungai tersebut sudah padat permukiman penduduk, selain terjadi pendangkalan banyak juga tumpukan sampah, sehingga pembuangan air tidak lancar," demikian Edi Suharta. (Antara)

Load More