Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Senin, 31 Mei 2021 | 17:41 WIB
Sungai Kapuas di Kalimantan Barat. (Antara/M Khusyairi)

SuaraKalbar.id - Kisah mistis penunggu Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia. Ada makhluk misterius Puake atau Puaka.

Kisah Puake, penunggu Sungai Kapuas di Kalimantan Barat (Kalbar) termasyur.

Sungai Kapuas merupakan sungai terbesar di Indonesia dengan panjang mencapai 1.143 km. Nama Sungai Kapuas diambil dari nama sebuah daerah, Kapuas (sekarang bernama Kapuas Hulu).

Namun, Kesultanan Banjar memiliki nama lain untuk sungai ini. Mereka menyebutnya Batang Lawai, mengacu pada nama sebuah daerah, Lawie atau Lawai (sekarang bernama Melawi).

Baca Juga: Asal Usul Warga Pontianak dan Sejarah Tionghoa di Kota Khatulistiwa

Sungai ini merupakan rumah bagi 700 lebih jenis ikan dengan 12 jenis ikan langka dan 40 jenis ikan yang terancam punah.

Namun, di balik kemegahannya, Sungai Kapuas juga menyimpan berbagai cerita misteri yang sampai saat ini banyak dipercaya orang.

Salah satu yang paling terkenal adalah sosok penunggu Sungai Kapuas yang banyak disebut sebagai puake.

Sungai Kapuas di Kalimantan Barat. (Antara/ist)

Dilansir dari berbagai sumber, puake atau juga disebut puaka merupakan sosok raksasa yang menunggu kawasan perairan Indonesia.

Di Kalimantan Barat, sosok ini sering dikaitkan dengan tragedi kecelakaan kapal. Misalnya, karamnya kapal dari pelabuhan Senghie menuju Ketapang beberapa tahun lalu.

Baca Juga: Misteri Pemilik Rumah Mewah Terbengkalai di Bandung, Penjaga Ungkap Fakta Mengejutkan

Konon, karamnya kapal tersebut disebabkan oleh puake yang mendiami Sungai Kapuas.

Para sejarawan dan budayawan mengungkapkan sebenarnya puake berasal dari bahasa Melayu yang artinya besar atau raksasa.

Keberadaan puake sebagai penunggu Sungai Kapuas telah dipercaya sejak dahulu.

Ada sumber mengatakan puake sebenarnya tidak mengganggu, tetapi sumber lain menyebutkan bahwa puake sering kali meminta tumbal.

Sejumlah anak bermain perahu kano di Sungai Kapuas, Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (3/1/2021). [ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang]

Masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Kapuas percaya ada beberapa jenis puake, salah satunya adalah puake buaya putih yang disebut sebagai sarassa.

Masyarakat Bansir di Pontianak mengaku percaya dengan puake jenis ini. Mereka menyebut buaya penjaga tersebut sebagai kembaran Mak Tua yang telah meninggal.

Bahkan, beberapa orang pecaya bahwa puake sering muncul pada saat orang-orang yang tinggal di sekitar Sungai Kapuas mengadakan acara pernikahan dan meriam karbit saat takbiran.

Konon, kemunculannya ini dikaitkan dengan peringatan kepada masyarakat untuk mengadakan ritual 'buang-buang', yakni ritual yang melepaskan beberapa benda ke sungai, seperti minyak, telur ayam kampung, benang, paku dan beras kuning.

Namun, sebagian masyarakat Pontianak juga meyakini bahwa puake bukan berwujud buaya, tetapi ular besar dengan kepala di muara sungai dan ekor di hulu sungai.

Sumber lain mengatakan bahwa sebagian masyarakat juga ada yang memercayai puake berbentuk kura-kura yang disebut sebagai puake biukur.

Ada sebuah cerita tentang puake yang menjadi buah bibir di kalangan masyarakat. Konon, pada tahun 1994, ada segerombolan anak yang bermain air di kawasaran Sungai Kapuas.

Mereka bermain dengan menghanyutkan diri dari hulu ke hilir menggunakan ban.

Namun, pada satu waktu, tiba-tiba datang gelombang yang besar sampai membuat mereka terpelanting ke tepi sungai.

Sang tetua desa pun mengatakan bahwa gelombang tersebut berasal dari puake yang marah karena anak-anak tersebut berlaku kurang sopan. Ia pun memperingatkan anak-anak untuk tidak mengulangi perbuatan itu lagi dan berlaku sopan.

Hingga saat ini, sosok puake yang sebenarnya masih belum ada yang mengetahui. Sebab, setiap masyarakat memiliki gambaran dan kepercayaan sendiri-sendiri mengenai makhluk tersebut.

Itulah misteri Puake, penunggu Sungai Kapuas.

Kontributor : Sekar Jati

Load More