Husna Rahmayunita
Selasa, 08 Juni 2021 | 13:47 WIB
Tugu Ali Anyang di Ambawang, Kubu Raya, Kalimantan Barat. (YouTube/Vania Aprilio Lumban Gaol)

Organisasi didirikan oleh pemuda di seluruh Indonesia untuk menyambut dna menjaga kemerdekaan Indonesia. Ali pun ditunjuk sebagai perwakilan dari Kalimantan Barat, tepatnya Pontianak. Perlawanan Ali dimulai saat penggempuran markas dan gudang peluru Belanda pada 12 November 1945. 

Usai perang kemerdekaan, Ali menikah dengan Siti Hajir, seorang perempuan asal Sambas. Mereka hidup secara nomaden karena tugasnya sebagai seorang perawat.

Ia pernah tinggal di Ciawi, Indramayu, Banjarmasin, Cililitan, dan kemudian kembali ke Kalimantan Barat. Ia dikaruniai delapan orang anak. Untuk mengenang jasanya, dibangun monumen  Ali Anyang di simpang tiga jalan Trans Borneo Km-5 Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Untuk mengenang kepahlawanan sosok Ali Anyang, dibangun Tugu Ali Anyang di Ambawang, Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Itulah biografi Ali Anyang pejuang Kalimantan Barat yang membuat  repot kompeni Belanda.

Kontributor : Sekar Jati

Load More