Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Rabu, 21 Juli 2021 | 12:17 WIB
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji (Antara/Kalbar-HO)

SuaraKalbar.id - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji ambil tindakan untuk mengatasi stok oksigen yang menipis di wilayahnya. Sutarmidji melobi Malaysia dan menembusi daerah lain.

Keterbatasan ketersediaan oksigen terjadi di sejumlah rumah sakit di Kalbar. Bahkan di RSUD Putussibau, dilaporkan kehabisan oksigen, Selasa (20/7/2021).

Sutarmijdi mengaku wilayahnya memang kekurangan pemasok oksigen. Karenanya, pihaknya tengah mengupayakan pasokan oksigen dari dua daerah, yakni Batam dan Serawak, Malaysia.

"Oksigen memang terbatas , dari lima pemasok hanya dua yang bisa didatangkan dari Jakarta, kami sudah upayakan dari Batam dan sedang lobi dengan Serawak," kata Sutarmidji seperti dikutip dari Antara, Rabu (21/7/2021).

Pria yang karib disapa Bang Midji itu mengatakan untuk mengantisipasi ketersediaan oksigen di rumah sakit di daerah, harus ada kontrol dari bupati.

Baca Juga: Tujuh Korban Kapal Tenggelam di Perairan Kalbar Berhasil Dievakuasi Tim SAR

Terkait kekosongan oksigen di rumah sakit di Putussibau, gubernur menyebutkan tergantung dari manajemen rumah sakit dalam mengantisipasi ketersediaan oksigen.

Sejumlah warga mengantre untuk mengisi ulang oksigen medis yang dibagikan secara gratis di kawasan Manggarai, Jakarta, Kamis (15/7/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

"Kepala daerah harus mengantisipasi sejak awal, jangan sudah kosong baru ribut. Beberapa daerah yang manajemen baik tidak masalah walau pun ketersediaan pas-pasan," ucap Sutarmidji.

Dia menyebutkan tidak ada pemberlakuan khusus terhadap daerah di Kalbar terkait penyediaan oksigen.

"Sepanjang ketersediaan ada, semua kami perlakukan sama. Intinya mereka (rumah sakit) harus hitung ketahanan oksigen di rumah sakit mereka," katanya.

Lebih lanjut, ia menegaskan agar bupati di daerah masing-masing selalu melakukan kontrol terhadap manajemen rumah sakit.

"Jadi sangat tergantung manajemen rumah sakit dan kontrol bupati," pungkasya.

Baca Juga: Tragedi Kapal Tenggelam di Kalbar: 15 Orang Meninggal, Puluhan ABK Masih Dicari

Load More