SuaraKalbar.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), hanya bisa melaksanakan vaksinasi booster bagi warga lanjut usia (lansia) saja.
Hal itu lantaran, pemerintah pusat menggunakan data vaksinasi berdasarkan Nomor Induk Kependidukan (NIK), sehingga capaian vaksinasi di Kota Pontianak baru mencapai 67 persen dan lansia 49 persen.
"Khusus di Pontianak, vaksinasi booster hanya diperkenankan untuk warga yang berusia 60 tahun ke atas atau lansia, dan belum diperkenankannya bagi warga usia 18 tahun ke atas disebabkan penentuan capaian vaksinasi dasar mengacu pada data NIK, sehingga jumlah capaian vaksinasi belum mencapai target," kata Kepala Dinas Kesehatan Pontianak, Sidiq Handanu, melansir Antara, Rabu (12/1/2022).
Menurut Sidiq, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan dengan memberikan sosialisasi kepada tenaga kesehatan (nakes) untuk pelaksanaan vaksinasi booster tersebut.
Baca Juga: Data Vaksinasi Covid-19 Berdasarkan KTP, Capaian Pontianak Turun 16 Persen
"Sebenarnya capaian vaksinasi di Kota Pontianak apabila berdasarkan data pemberian vaksin di pelayanan kesehatan sudah melampaui target yakni lebih dari 80 persen," ungkapnya.
"Oleh karena, pemerintah pusat menggunakan data vaksinasi berdasarkan NIK sehingga capaian vaksinasi di Kota Pontianak baru mencapai 67 persen dan lansia 49 persen," kata Sidiq.
Hal itulah menurutnya, yang menyebabkan vaksinasi booster baru diperkenankan bagi lansia.
Sidiq menambahkan, untuk mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster, penerima vaksin harus terlebih dahulu mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
"Menurut penelitian, dalam kurun waktu enam bulan ada penurunan antibodi sehingga harus distimulasi lagi dengan dosis ketiga maka antibodi akan meningkat lagi," kata Sidiq.
Baca Juga: Transformers Dampingi Siswa di Sumut Jalani Vaksinasi Covid-19
Dirinya juga menjelaskan, dalam pemberian vaksinasi booster ini harus hati-hati. Sebab jenis vaksin ketiga atau booster bisa dengan jenis yang sama atau berbeda dari jenis vaksin sebelumnya.
"Pemberian dosis vaksin juga berbeda karena untuk beberapa jenis vaksin ada yang hanya diberikan setengah dari dosis," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Nama Crazy Rich PIK Helena Lim Terseret Kasus Korupsi, Dulu Sempat Heboh Diduga Palsukan Dokumen Vaksinasi Covid-19
-
Kasusnya Dikhawatirkan Naik Saat Musim Mudik, PAPDI Sarankan Prokes Dan Vaksin Booster Covid-19
-
Vaksinasi COVID-19 Tetap Gratis Untuk Kelompok Rentan
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Naik Signifikan, Sehari Bertambah 200 Pasien Baru
-
5 Festival Tahunan Terbesar di Kota Pontianak, Unik dan Cocok untuk Wisatawan!
Tag
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Dramatis! Lansia Hilang 3 Hari di Desa Pak Utan Bengkayang, Korban Ditemukan dalam Kondisi Lemas
-
Gempa Magnitudo 2,5 Guncang Kendawangan, Kabupaten Ketapang
-
Polda Kalbar Gerebek Kampung Beting, Ungkap Sarang Judi Online dan Pengguna Narkoba
-
BRI Fellowship Journalism 2025 Diapresiasi Dewan Pers
-
Kalbar Terima Hibah Rp1 Triliun dari Green Climate Fund untuk Pelestarian Hutan