SuaraKalbar.id - Kepala Bidang pencegahan dan pengendalian penyakit Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau, Martinus Ridi mengungkapkan sebanyak 25 kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) terjadi sepanjang bulan Januari 2022.
“Itu tersebar di sejumlah daerah Sekadau seperti kecamatan Nanga Taman, Sungai Ayak dan Sekadau hilir yang terbanyak Sekadau Hilir,” ungkap Ridi, seperti dikutip suarakalbar.co.id, jaringan suara.com, Sabtu (29/1/22).
Penyakit rabies itu diungkapkan Ridi, biasanya ditularkan oleh anjing, kucing dan kera. Namun, hingga sejauh ini kasus gigitan HPR didominasi oleh anjing.
Selain itu dikatakan Ridi, beberapa waktu lalu pihaknya mendapatkan informasi baru terkait kasus gigitan HPR terhadap tujuh korban di satu wilayah tepatnya di desa Sungai Ringin, kecamatan Sekadau Hilir.
Baca Juga: Awas!!! Prakira Cuaca Kalbar, Masih Perlu Waspada Rawan Terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan
Para korban tersebut sudah ditangani dan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan berupa pembersihan luka bekas gigitan dan pemberian vaksin anti rabies kepada korban.
"Sedangkan penanganan terhadap hewan penular rabies sudah berkoordiansi dengan Dinas Pertanian, Peternakan Dan Perikanan Sekadau terkhusus bidang peternakan untuk melakukan suntik rabies hewan dan kemarin informasi dinas terkait sudah lakukan penyuntikan sekitar lokasi kejadian,” ujarnya.
Atas maraknya kasus penularan HPR, Ribi mengimbau agar masyarakat selalu waspada terutama dalam memperhatikan hewan yang dipelihara dan berpotensi menularkan rabies agar tidak membahayakan masyarakat sekitar.
“Misalnya tergigit pertama lakukan pembersihan luka di air mengalir, gunakan antiseptik seperti betadine atau langsung ke pelayanan kesehatan dan praktek kesehatan terdekat untuk penanganannya,” pungkasnya.
Baca Juga: Aduh, Dua Bocah Ini Terekam CCTV Curi Uang di Toko Baju, Netizen: Ajaran Siapa Ini?
Berita Terkait
-
Rekomendasi Penitipan Anjing Dan Kucing Selama Mudik di Surabaya
-
Tragis! Jasad Wanita Dimakan Anjing Peliharaannya Setelah Bunuh Diri
-
Cleofest dan Roccomunity: Ruang Interaksi Seru bagi Pecinta Kucing dan Anjing
-
Hotman Paris Sampai Dilarikan ke RS, Ini Pertolongan Pertama Jika Digigit Berang-Berang
-
Modus Kejang-kejang, Maling Gondol 2 Anjing Bulldog di Toko Hewan
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
UMKM Aksesoris Fashion Tembus Internasional Berkat Dukungan BRI
-
Catat! Cum Date 10 April 2025, Siap-Siap Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Viral Dokter Residen asal Pontianak Perkosa Penunggu Pasien di Bandung
-
Waspada Beras Oplosan! Ini Cara Membedakan Beras SPHP Asli dan Palsu
-
Polresta Pontianak Bongkar Kasus Pengoplosan Beras SPHP, 6 Ton Disita dan Satu TersangkaDiamankan