Scroll untuk membaca artikel
Bella
Minggu, 27 Februari 2022 | 20:31 WIB
Ilustrasi penganiayaan [Shutterstock]

Namun, meski hukuman telah dijalani, Z tak menyangka sang guru masih jengkel dan marah bahkan sampai memukulnya dengan rotan.

“Melihat kawan yang lain sudah pulang, saya ikut pulang. Tidak lama saya dipanggilnya, lalu tiba-tiba saya dipukul pakai rotan,” katanya.

Akibat dipukul dengan rotan  berkali-kali di bagian belakang dan betis kaki. Z mengalami baret merah hingga lebam. Selain itu, dua temannya berinisal M dan B juga menjadi amukan.

“Sampai patah rotan, dia (red, guru R) cari teman saya M. Dikejarnya M dengan rotan yang patah, bekas memukul saya. Lalu M lari dalam kelas, lalu di situ dipukulnya juga,” katanya.

Baca Juga: Kronoligis Siswa di Mempawah, Mengaku Dianiaya Guru Lantaran tak Tuntas Kerjakan Tugas Pelajaran Agama

Emosi sang guru baru berhenti setelah dilerai oleh guru lain, berinisial A dan E.

“M lari ketemu Ibu A. Lalu dipukul lagi oleh Bapak R. Tidak sampai disitu, Bapak R mau memukul saya tapi dilerai Bapak E,” katanya.

Load More