SuaraKalbar.id - Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, Junaidi menjelaskan, kebutuhan minyak goreng di Kota Pontianak mengacu pada data yang dimilikinya, berada di kisaran 550.000 liter per bulan.
Terkait kelangkaan minyak goreng yang terjadi di Kota Pontianak, Ia mengatakan, jika dilihat dari suplai minyak goreng di Kota Pontianak, kemudian dibandingkan dengan kebutuhan rumah tangga, seharusnya keberadaan minyak goreng cukup tersedia di masyarakat.
“Suplai kita dipasok dari provinsi sekitar 30 persen dari total suplai di Kalbar, hasilnya cukup, namun di lapangan masih ditemukan kelangkaan. Kita coba gencarkan untuk mengawasi rantai distribusi, karena seharusnya tersedia, bahkan surplus,” ucapnya.
Untuk itu, dirinya menekankan bahwa pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dan penyedia minyak goreng. Ia menilai langkah tepat untuk mengatasi kelangkaan ini adalah melalui pengawasan tata niaga yang ketat.
Baca Juga: Mendag Klaim Minyak Goreng Melimpah, Tapi Adanya di Kelapa Gading
“Mekanisme pasar ini kan harus diawasi, masyarakat juga harus mengawasi dan melaporkan,” ucapnya.
Pada dasarnya, Junaidi, kewenangan industri minyak goreng ada pada pemerintah pusat dan Pemprov Kalbar, dan selebihnya, pihaknya, dalam hal ini Diskumdag Kota Pontianak hanya bisa mengawasi. Ia menambahkan, apabila ada dugaan penimbunan, harus ada laporan, dan kewenangannya pun berada di Pemprov Kalbar serta pihak kepolisian.
“Sesuai Instruksi Gubernur, nanti minyak goreng ini langsung disebar saja ke pedagang, kemudian kita mengawasi, harganya sesuai atau tidak dengan yang ditetapkan pemerintah pusat,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk meringankan kesulitan warga mendapatkan minyak goreng, Diskumdag Kota Pontianak, Kalimantan Barat bekerjasama dengan PT Wilmar dan Bank Indonesia Perwakilan Kalbar kembali menggelar operasi pasar dengan menjual murah sebanyak 6.000 liter minyak goreng kepada masyarakat di kota itu.
"Hari ini operasi pasar minyak goreng fokus menyasar ke kelurahan dan kecamatan, seperti yang terlaksana di halaman Kolam Renang Ampera, Kecamatan Pontianak Kota," kata Junaidi, Senin.
Baca Juga: Kapolri Instruksikan Kapolda Pantau Ketersediaan Minyak Goreng di Pasaran
Junaidi menuturkan, 6.000 liter minyak goreng curah tersebut dijual dengan harga Rp11.500 per liter. Dari jumlah tersebut, kemudian dibagi untuk 1.200 kupon, masing-masing masyarakat pemilik kupon mendapat jatah lima liter.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Mendag Klaim Minyak Goreng Melimpah, Tapi Adanya di Kelapa Gading
-
Kapolri Instruksikan Kapolda Pantau Ketersediaan Minyak Goreng di Pasaran
-
Prakiraan Cuaca, BMKG Prediksi Pontianak akan Diguyur Hujan Petir Siang Ini
-
Bias Minyak Goreng, Antara Pasar Gelap dan Kemandirian Harga
-
Viral Wanita Beli Minyak Goreng di Emperan, Auto Teriak Pas Dengar Harganya: Gila!
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
Desa BRILiaN Hargobinangun Kelola Sampah Digital dan Pariwisata, UMKM Tumbuh Bersama BRI
-
SPMB 2025 Kota Pontianak, Ini Daftar Sekolah yang Buka Jalur Domisili untuk Siswa Luar Kota
-
Kalbar Akan Bentuk 2.038 Koperasi Merah Putih, Ini Syarat Untuk Jadi Anggota dan Raih Manfaatnya!
-
Pengundian Dilakukan Transparan, Para Pemenang Menerima Hadiah BRImo FSTVL 2024
-
Mengungkap Sejarah Suku Dayak, Dari Rumah Panjang Hingga Mitos Panglima Burung