SuaraKalbar.id - Seorang pemuda di Desa Sungai Kupah, Kabupaten Kubu Raya, Rudi Hartono membuat metode penanaman mangrove secara digital dengan memanfaatkan gadget.
Rudi menjelaskan, mangrove digital merupakan inovasi penanaman berbasis digital, proses menanam mangrove bisa dilakukan dengan 2 cara, yakni online dan offline.
"Wisatawan datang ke ekowisata telok berdiri setelah itu, akan diregistrasi namanya dan akan menuliskan registrasi nama, tempat tinggal nomor WhatsApp, atau gmail dan juga tanda tangan, setelah itu, setelah registrasi diisi nanti pengelola akan membawa atau pun mengajak wisatawan tersebut untuk memilih bibit," kata Rudi ditemui langsung di Desa Sungai Kupah (17/3/2022).
Usai memilih bibit, nantinya wisatawan akan di bawa oleh pengelola untuk menunjukkan titik koordinat yang akan di tanam oleh wisatawan.
"Setelah wisatawan selesai melakukan penanaman, maka akan di foto, dikirimkan sertifikat online," jelasnya.
Rudi mengatakan, sertifikat online nantinya akan dikirimkan ke wisatawan jika sudah selesai melakukan penanaman mangrove secara digital, dan di dalam sertifikat tersebut berisikan foto wisatawan yang sedang menanam mangrove, kode pohon yang ditanam, dan juga tanda tangan Kepala Desa.
"Setelah sertifikat kita kirimkan, maka kita akan mengirimkan database untuk pohon yang sudah di tanam. Nanti, database tersebut bisa di klik dan di pantau melalui handphone yaitu melalui aplikasi map marker yang ada di playstore, jadi wisatawan tersebut bisa melihat perkembangan pohonnya secara realtime di handphone ataupun gadget nya," paparnya.
Adapun aplikasi yang digunakan, bisa di download melalui playstore yang ada di handphone android, sebelumnya aplikasi ini digunakan sebagian masyarakat untuk meletakkan titik koordinat rumah. Namun, Rudi berinovasi mengubah aplikasi tersebut agar bisa di gunakan untuk menanam mangrove secara digital.
"Memang benar aplikasi ini sebelumnya digunakan untuk meletakkan titik koordinat rumah, tetapi kita inovasi bahwa ini bisa untuk di aplikasikan ke mangrove digital," imbuhnya.
Baca Juga: Ironi! Curi Mangga, FR Tewas Dihakimi Massa di Kubu Raya, 3 Pelaku Terancam 12 Tahun Penjara
Sementara itu bibit yang digunakan yakni bibit jenis Rhizophora atau biasa dikenal dengan sebutan tanaman bakau, seiring dengan berjalannya waktu, bibit mangrove tersebut pun ditanam menggunakan polibag yang terbuat dari anyaman daun nipah dan daun pandan berduri.
"Sekarang bibit kita menggunakan polibag anyaman bakul, bukan lagi menggunakan plastik, karena untuk meminimilisir sampah-sampah plastik yang ada," ujarnya.
Alasan mereka milih inovasi seperti ini agar wisatawan yang datang tidak hanya sekedar untuk menanam, tetapi mereka juga bisa merasa sebagai pemilik terhadap pohon yang ditanam, serta merasa perduli dengan tanaman mangrove.
"Karena kebanyakkan sekarang ini orang setelah menanam selesai, tidak mau tau lagi bagaimana perkembangan nya, tetapi kalau mangrove digital ini setelah mereka nanam mereka akan mendapatkan informasi perkembangan pohonnya," ucapnya.
Setiap satu tahun sekali, para wisatawan akan di undang kembali untuk memperingati hari mangrove sedunia.
"Ini juga satu diantara untuk menarik wisatawan untuk berkunjung, berkunjung dan berkunjung lagi ke ekowisata telok bediri," katanya.
Berita Terkait
-
Minyak Goreng Langka, Warga Sungai Kupah Yusnia Bikin Minyak Sendiri dari Buah Kelapa, Bisa Bagi-bagi ke Tetangga
-
Niat Petik Mangga di Rumah Kosong, Dua Pemuda di Kubu Raya Digebuki Warga, 1 Orang Tewas
-
Akses Jalan Ekowisata Mangrove Telok Bediri Belum Memadai, Menparekraf Sandiaga Uno: Tidak Pake Lama
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Pemkot Pontianak Gelar Pasar Murah, 3.500 Paket Sembako Disiapkan
-
5 Olahraga Bakar Kalori Tanpa Alat, Efektif Turunkan Berat Badan dan Jaga Kebugaran
-
5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
-
5 Parfum Pria Tahan Lama Harga Terjangkau, Wangi Maskulin untuk Aktivitas Seharian
-
Realisasi PAD 2025 hingga Awal Desember Mencapai 94 Persen