Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 16 Maret 2022 | 19:32 WIB
Yusnia (56), warga Sungai Kupah, Kubu Raya sedang membuat minyak kelapa (suara.com/Rabiansyah)

SuaraKalbar.id - Kesulitan mendapatkan minyak goreng, membuat seorang ibu rumah tangga Yusnia (56) yang berasal dari Desa Sungai Kupah, Kabupaten Kubu Raya, mengolah sendiri minyak goreng dari buah kelapa lokal.

Yusnia mengatakan, dirinya membuat minyak goreng kelapa ini sudah cukup lama, namun sempat terhenti akibat munculnya beragam jenis minyak goreng yang terbuat dari minyak kelapa sawit.

Namun, karena saat ini minyak goreng sedang langka, bahkan membuatnya terpaksa berkeliling hingga ke Kota Pontianak namun tidak ada hasilnya, Yusnia kembali membuat minyak kelapa.

"Dulu saya sempat bikin minyak ini, tetapi saat jaman seperti ini, saya lebih memilih untuk membeli migor kemasan saja, nah pada saat langka seperti ini mau tidak mau saya harus membuat lagi minyak goreng kelapa ini agar tetap bisa memasak," katanya ditemui di kediamannya di Desa Sungai Kupah, Rabu siang (16/3/2022).

Baca Juga: Polres Melawi Amankan Lima Tersangka Terkait Penyalahgunaan Narkoba Jenis Sabu, Barang Haram Itu Dipesan dari Pontianak

Dirinya menjelaskan, pembuatan minyak goreng kelapa memerlukan waktu cukup panjang, dibutuhkan waktu sekitar 2 hari untuk membuat kelapa tersebut menjadi minyak goreng.

"Kami bikin dari buah kelapa, diambil abis itu di parut, udah di parut tuh kan di peras, udah di peras di malamkan selama satu malam, kemudian sesudah di diamkan selama satu malam baru dimasak dan barulah bisa jadi minyak yang siap pakai," jelasnya.

Meski proses pembuatannya lama, namun Yusnia mengatakan, jika minyak goreng yang terbuat dari bahan buah kelapa ini bisa bertahan hingga 2 bulan, itupun jika dimasak dengan memakan waktu yang cukup lama.

"Kalau minyak tersebut dimasak tidak terlalu lama minyak tersebut tidak bisa bertahan lama, tapi kalau sebaliknya minyak tersebut bisa bertahan hingga 2 bulan," paparnya.

Untuk membuat 1 liter minyak dibutuhkan sekitar 15 buah kelapa, dan dirinya juga mengaku, bahwa minyak kelapa ini lebih enak jika dibandingkan dengan minyak goreng kemasan yang saat ini sedang langka.

Baca Juga: Banding Ditolak, Pengadilan Tinggi Pontianak Putuskan PT SBI Bayar Rp 15,8 Miliyar Pada PT RIM Terkait Kasus Wanprestasi

"Minyak kelapa mempunyai banyak fungsi, yakni untuk bakar ikan juga bisa, di curahkan minyak itu maka ikan lebih enak untuk di santap," katanya.

Minyak kelapa yang dibuat untuk sementara waktu tidak dijual, melainkan hanya untuk pemakaian pribadi dan juga untuk di berikan ke tetangga jika ada yang membutuhkan.

"Kadang kalau tetangga minta bagi saya bagi secara percuma, kan nama nya tetangga harus saling tolong menolong, kalau di sini sih begitu , biasanya pun kalau dijual 1 liter 30ribu," ujarnya.

Dirinya menyayangkan sikap pemerintah terkait yang beberapa waktu lalu sempat mengatakan jjka migor dalam kategori stok aman. Namun, nyatanya tidak sesuai apa yang telah disebutkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu. 

"Kemarin saya lihat berita di Tv bahwa pemerintah mengatakan stok minyak goreng aman untuk beberapa minggu kedepan, tetapi di lapangan susah sekali untuk mencari minyak goreng ini," ucapnya.

Dirinya berharap agar stok migor kembali normal dan tidak langka, sebab beberapa minggu kedepan sudah memasuki bulan suci Ramadhan.

"Kedepannya semoga lancar migor ini karena apalagi saat ini menjelang bulan puasa dan idul fitri, jadi pastinya masyarakat perlu banyak minyak goreng untuk masak," pungkasnya.

Kontributor: Rabiansyah

Load More