SuaraKalbar.id - Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Diskes Kalbar) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Perangkat Daerah Bidang Kesehatan Tingkat Provinsi Kalbar. Temanya, Mewujudkan Kinerja yang Cepat dan Tepat Melayani. Penyelenggaraannya dilakukan Kamis (31/3/2021) kemarin.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Mercure Pontianak tersebut, Gubernur Kalbar Sutarmidji berharap, dengan terselenggaranya rakor ini, warga Kalbar tak lagi perlu berobat ke luar negeri. Alasannya, karena pelayanan kesehatan di Kalbar sudah semakin baik setiap harinya.
“Saat ini operasi jantung terbuka sudah bisa dilakukan. Tapi, akan dimulai tahun depan. Pemprov Kalbar sedang membangun sarana prasarana dengan baik terlebih dahulu. Semua daerah di Kalbar juga harus bisa memperbaiki sarana dan prasarana fasilitas kesehatan. Selanjutnya tinggal meningkatkan pelayanannya saja, seperti harus bisa melayani dengan senyum. Jangan sampai orang masuk RS meringis, pulangnya menangis,” ujarnya, melansir dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com, Jumat (1/4/2022).
Sementara itu, Kepala Diskes Kalbar, dr Hary Agung Tjahyadi mengungkapkan, masih ada tugas besar terkait percepatan vaksinasi Covid-19 di Kalbar.
Baca Juga: Musnahkan Barang Bukti Sabu Seberat 1 Kilogram, BNN Kalbar Sebut Selamatkan Sekitar 5.127 Orang
“Makanya, kita undang pihak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk memberikan penilaian masalah-masalah terkait vaksinasi Covid-19 dan masalah lainnya di bidang kesehatan yang muncul di kabupaten/kota agar menemukan solusinya,” jelasnya.
Rakor tersebut juga membahas Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes). Baik di puskesmas maupun rumah sakit. Ia menuturkan, penilaian akreditasi Fasyankes dihentikan 2 tahun sejak masa pandemi Covid-19.
"Seperti yang Gubernur Kalbar sampaikan, mutu pelayanan sangat penting dalam mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk bisa mengakses layanan, termasuk rumah sakit,” katanya.
Ia mengimbau, masyarakat di seluruh kabupaten/kota di Kalbar untuk mendukung upaya peningkatan nilai IPM dengan memahami variabel-variabel IPM. Sehingga, pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah provinsi bisa menganalisa variabel mana yang lemah untuk bisa diintervensi.
Kemudian KATANYA, Direktorat Tenaga Kesehatan Kemenkes RI sudah menganalisa jalan keluar terkait tenaga kesehatan berstatus tenaga honorer yang mana tahun 2023 sudah tidak bisa dipekerjakan lagi.
"Mudah-mudahan dengan diselenggarakannya kegiatan ini, permasalahan yang ada di kabupaten/kota di Kalbar bisa mendapatkan solusinya,” harapnya.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
-
Korlantas Polri Cek Lokasi Kecelakaan Maut di Tawangmangu, Ini Hasilnya
-
Ada Satu Balita, Ini Daftar Korban Tewas Kecelakaan Maut di Tawangmangu
-
5 Rekomendasi Mobil Terbaik untuk Anak Muda: Harga Terjangkau, Desain Bodi Elegan
Terkini
-
SPMB 2025 Kota Pontianak, Ini Daftar Sekolah yang Buka Jalur Domisili untuk Siswa Luar Kota
-
Kalbar Akan Bentuk 2.038 Koperasi Merah Putih, Ini Syarat Untuk Jadi Anggota dan Raih Manfaatnya!
-
Pengundian Dilakukan Transparan, Para Pemenang Menerima Hadiah BRImo FSTVL 2024
-
Mengungkap Sejarah Suku Dayak, Dari Rumah Panjang Hingga Mitos Panglima Burung
-
Jeblok! Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Turun di Pegadaian!