Scroll untuk membaca artikel
Bella
Senin, 22 Agustus 2022 | 20:51 WIB
Ilustrasi kebakaran lahan. [ANTARA FOTO/Rony Muharrman]

SuaraKalbar.id - Sejak Januari hingga Agustus 2022, hotspot atau titik api di wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat sebanyak 438 titik yang tersebar di 23 kecamatan.

Namun, menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Gunawan, kondisi tersebut telah tertangani dengan baik.

"Kami berupaya melakukan pencegahan dini, kemudian jika terjadi karhutla tentunya ada sinergi dari semua pihak termasuk lapisan masyarakat," jelas Gunawan, Senin (22/8 /2022).

Menurutnya, dalam penanganan Karhutla BPBD Kapuas Hulu juga bersinergi dengan TNI, Polri, KPH, TNBK dan tim relawan melakukan patroli bersama.

Baca Juga: 7 Rumah Warga Kapuas Hulu Rusak Diterpa Angin Puting Beliung

Selain itu, mereka juga membentuk masyarakat peduli api (MPA) di 19 desa yang tersebar di 14 kecamatan wilayah Kapuas Hulu.

Dengan adanya MPA, Ia berharap dapat membantu dalam penanggulangan karhutla hingga tingkat desa.

Gunawan juga berpesan, agar masyarakat dalam melakukan pencegahan dan tidak melakukan pembakaran lahan yang tidak sesuai aturan berlaku.

"Untuk pembakaran lahan itu sudah ada regulasinya, namun yang terpenting lagi yaitu persoalan karhutla merupakan tanggung jawab kita bersama," pesannya. Antara

Baca Juga: Ada 52 Titik Panas Kembali Ditemukan di Kaltim, Miliki Tingkat Kepercayaan Menengah

Load More