Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 12 Januari 2023 | 10:33 WIB
Ilustrasi Lato-Lato (Pixabay)

SuaraKalbar.id - Permainan lato-lato hingga saat ini masih menjadi mainan primadona bagi sejumlah anak-anak di Indonesia.

Tak hanya dimainkan di rumah, para siswa juga sering membawa mainan lato-lato ke lingkungan sekolah.

Di wilayah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, sejumlah pihak sampai membuat laporan terkait bisingnya suara lato-lato yang dibawa anak- anak ke sekolah.

Laporan ini pun ditanggapi oleh Dinas Pendidikan Kubu Raya dengan melarang peserta didik di wilayahnya untuk membawa lato-lato ke lingkungan sekolah.

Baca Juga: Harga LPG 3 Kg di Sanggau Capai Rp30 Ribu

“Permainan ini menuai kebisingan jika dimainkan ramai-ramai tentu menimbulkan suara bising yang dapat mengganggu proses belajar mengajar di kelas,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kubu Raya, Ayub, melansir suarakalbar.co.id jejaring suara.com, Kamis (12/1/2023).

Selain dinilai dapat menggangu proses belajar mengajar, Ayub juga belajar dari peristiwa seorang siswa SD di Kubu Raya yang cidera akibat permainan tersebut.

Dirinya tak ingin kejadian serupa terulang kembali.

“Berat kadar permainan ini rawan menimbulkan cidera dan kemarin sudah ada korban salah satu siswa kita,” katanya.

Ayub mengungkapkan pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran yang diinformasikan kepada sekolah untuk diteruskan kepada orang tua siswa di Kubu Raya.

Baca Juga: Bocah Sidoarjo Ini Dapat Kambing Juara Lomba Lato-lato 2 Jam 7 Menit Full, Tetangganya Bangga

“Kepala Sekolah nanti membuat regulasi terkait larangan itu dan dapat disebarkan ke komite sekolah dan orang tua siswa,” katanya.

Load More