Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 30 November 2023 | 14:55 WIB
Warga Sandai, Ketapang, Kalimantan Barat gelar aksi 1.000 lilin di lapangan Paroki Santo Gabriel Sandai, Senin (27/11/2023) malam. [SUARAKALBAR.CO.ID/HO-Suaraketapang]

SuaraKalbar.id - Viral sejumlah warga gelar aksi 1000 lilin untuk bocah perempuan malang bernama Yesa (7) yang diduga disiksa oleh orang tua angkatnya hingga meninggal.

Dalam unggahan yang dibagikan oleh akun Instagram @pontianak_infomedia, terlihat sejumlah warga dari berbagai etnis tampak menggunakan pakaian berwarna putih sambil menghidupkan lilin di salah satu halaman gereja di Balai Bekuak, Simpang Hulu, Ketapang, pada Rabu (29/11/23) malam.

"Meninggalnya Alm Yesa di Sandai, Ketapang, yang dinilai janggal menuai banyak simpati," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.

Berdasarkan keterangan yang diberikan, diketahui kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan doa serta dukungan kepada bocah malang tersebut.

Baca Juga: UMK Pontianak 2024 Naik Jadi Rp2.840.206

Mengutip dari Suara Ketapang, jejaring Suara.com, aksi 1000 lilin tersebut tak hanya digelar di Simpang Hulu, melainkan turut digelar pada dua titik lainnya.

"Aksi penyalaan 1.000 lilin tadi malam secara serentak di tiga lokasi, di Balai Berkuak, lalu di Desa Kualan Hulu khususnya di Botong Kecamatan Simpang Hulu dan di Desa Gema, di Gerai, Kecamatan Simpang Dua, semua memilih lokasi di halaman gereja," papar tokoh masyarakat Simpang Dua, Mateus Yudi.

Menurut Mateus, aksi tersebut juga sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan atas terjadinya dugaan tindak kekerasan dan penganiayaan terhadap korban.

"Kami juga menyampaikan pesan terhadap aparat hukum, Polri, Kejaksaan hingga Pengadilan untuk benar-benar menangani kasus ini sesuai hukum yang berlaku. Kami juga minta ini tetap dikawal terus, sampai mendapatkan keadilan untuk Yesa," ucapnya.

Selain itu, dirinya mengimbau agar masyarakat mempercayakan kasus tersebut kepada pihak kepolisian sampai ada titik terang.

Baca Juga: Kronologi Seorang Lansia Hilang Tenggelam di Sungai Manday Kapuas Hulu

"Jika ini terbukti, kami minta ke pihak kepolisian semua yang terlibat melakukan dugaan penyiksaan terhadap Yesa ini untuk dilakukan tindakan hukumnya, dalam artian pelaku, yang melihat tapi melakukan pembiaran, itukan sama juga terlibat, kalau misal ibu angkatnya yang menyiksa nggak mungkin bapaknya ngak tau kan," tuturnya.

Mateus berharap pihak kepolisian tidak terlalu lama mengusut kasus ini karena dikhawatirkan terduga pelaku dapat menghilangkan barang bukti bahkan sampai melarikan diri.

"Karena saya dengar informasi, orang ini bukan orang-orang sembarangan, keluarga-keluarganya juga orang-orang berada, khawatir kalau dibiarkan terus menerus, mereka akan melarikan diri dan menghilangkan barang bukti," pungkasnya.

Kontributor : Maria

Load More