SuaraKalbar.id - Banjir yang sempat melanda Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) menarik perhatian Menteri Sosial Tri Rismaharini. Ia pun menyempatkan diri untuk meninjau banjir dan menghibur anak-anak di lokasi pada Selasa (12/12/2023).
"Rumahnya kena air? Bobok di mana?" tanya Mensos Risma yang disambut riuh anak-anak yang berkumpul di Rumah Dinas Camat Sandai, Markus, mengutip Antara.
"Di loteng!" jawab salah seorang anak.
Sambil bercengkerama dengan anak-anak, Mensos Risma memberikan mainan dan biskuit kepada mereka. Ia juga memberikan nasihat agar berhati-hati saat banjir dan mengikuti nasehat orang tua saat bencana terjadi.
"Kalau ada banjir, lalu disuruh bapak/ibu untuk tetap di loteng, dituruti ya, hati-hati, karena kalau ada air, nanti jatuh, terpeleset. Jadi tetap di atas ya!" ujarnya.
Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bencana banjir hingga Sabtu (9/12) telah berdampak pada 6.603 keluarga yang terdiri atas 20.916 jiwa di Kabupaten Ketapang.
Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan air sungai meluap dan membanjiri permukiman warga pada enam wilayah kecamatan di kabupaten itu sejak 24 November 2023.
Mensos Risma juga akan memberikan perahu karet di lingkungan desa sekitar Sungai Pawan untuk mobilisasi masyarakat apabila sewaktu-waktu banjir terjadi, agar perekonomian tetap bisa berjalan lancar. Ia juga meminta pemerintah setempat agar mempertahankan lumbung sosial di kantor kecamatan, dengan stok penyangga yang akan disiapkan dari Kemensos.
Adapun dalam kunjungan kali ini, Mensos Risma memberikan bantuan berupa makanan siap saji 800 paket, alat dapur 20 paket, selimut 100 lembar, kids wear 24 paket, kasur 25 lembar, lauk pauk siap saji 200 paket, 150 kompor gas, popok 5 dus, sandang dewasa 110 paket, dan sandang anak 80 paket.
Sementara itu, Markus menyampaikan per 27 November 2023 ada 3.175 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Sandai dan 3.861 rumah terendam yakni 3.861.
"Saat ini banjir sudah surut, kami sudah melakukan penanganan pasca-banjir, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sandai juga dalam rangka pengobatan gratis dan penanganan penyakit pasca-banjir," ucapnya.
Markus juga menyampaikan, pihaknya menerima bantuan dari pemerintah daerah (pemda) berupa beras untuk Kecamatan Sandai sebanyak 24 ton, mie 900 dus, dan sarden 595 kotak.
Menurutnya, saat ini bantuan yang paling dibutuhkan oleh masyarakat Kecamatan Sandai yakni sembako, perlu stok yang lebih banyak bagi masyarakat untuk bertahan lebih lama, utamanya bagi masyarakat yang terdampak secara ekonomi selama banjir.
Berita Terkait
-
Muncul Titik Panas, Dua Helikopter Disiagakan di Ketapang dan Pontianak
-
Ingatkan Peserta MTQ ke-XXX Tingkat Provinsi Kalbar Jaga Toleransi, Sutarmidji: Berbeda Agama Quran Sudah Mengatur
-
VIDEO Pasien di Kab Landak Terpaksa Digendong karena Akses Jalan Sulit, Netizen Senggol Sutarmidji: Semoga Mau Mendengar
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- 40 Kode Redeem FF Terbaru 16 Agustus 2025, Bundle Akatsuki dan Emote Flying Raijin Wajib Klaim
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
Terkini
-
BRI Taipei Branch Diresmikan: Layanan Perbankan Praktis untuk PMI di Taiwan
-
BRI Permudah Akses Hunian, Tawarkan Suku Bunga KPR 2,40% di Expo Bandung 2025
-
Peringati Kemerdekaan, BRI Tunjukkan 8 Langkah Nyata Perkuat Kesejahteraan dan Kemandirian Bangsa
-
BRI Bina Pengusaha Muda, Gulalibooks Menembus Pasar Literasi Anak Asia Tenggara
-
Produk UMKM Binaan BRI Tembus Bandara, Bukti Kualitas dan Daya Saing Lokal