SuaraKalbar.id - Wilayah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mengalami musibah akibat hujan ekstrem yang melanda selama enam jam secara terus-menerus.
Tingkat curah hujan mencapai 249,1 milimeter, sebuah angka yang belum terjadi dalam 37 tahun terakhir menurut data yang ada. Hal ini menyebabkan Sungai Bengaris, anak Sungai Barito, meluap dan beberapa kawasan di Muara Teweh terendam banjir.
Menurut Kepala Kelompok Tenaga Teknis pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Barito Utara, Sunardi, hujan ekstrem ini terjadi mulai Sabtu (11/5) pukul 23.02 WIB hingga Minggu (12/5) pukul 05.00 WIB pagi.
"Tingkat curah hujan ekstrem yang melanda daerah ini sesuai data yang ada, baru terjadi dalam 37 tahun terakhir," kata Sunardi di Muara Teweh, Minggu.
Baca Juga: 11 Unit Rumah Hangus Dilalap Api di Palangka Raya Kalteng
Sunardi menjelaskan bahwa tingkat curah hujan dalam enam jam tersebut setara dengan curah hujan dalam satu bulan pada kondisi normal di wilayah tersebut.
Sejumlah kawasan pemukiman dan jalan terendam banjir, termasuk Jalan Ronggolawe, kompleks Perumahan Mekar Indah Jalan Pegunungan Muller Muara Teweh, dan Jalan Belakang Beppeda.
Beberapa rumah bahkan terendam banjir hingga ketinggian satu meter, mengakibatkan puluhan rumah terdampak.
Tus Hariyadi, seorang warga Jalan Ronggolawe, menyatakan bahwa banjir kali ini merupakan yang paling parah dibandingkan dengan sebelumnya. Banjir sudah masuk ke rumahnya pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Meskipun banjir cukup tinggi, biasanya air surut dalam waktu 5-6 jam. Namun, hal ini masih membuat aktivitas warga terganggu karena sebagian besar rumah masih terendam air.
Baca Juga: Asem! Begini Ekspresi Warga Coba Buah Favorit Masyarakat Dayak Kalbar Asam Paya
"Banjir biasanya sampai sore hari sudah surut dan siang ini banjir mulai surut, namun masih merendam kawasan rumah warga," kata Hariyadi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Utara, Rizali Hadi, menyatakan bahwa saat ini banjir mulai surut di sejumlah jalan seperti Jalan Sudirman, Jalan Akhmad Yani di depan SMP 1 Muara Teweh, dan depan Badan Pusat Statistik Muara Teweh.
Meskipun demikian, sejumlah tempat di Muara Teweh juga terdampak tanah longsor, termasuk putusnya jembatan konstruksi kayu ulin di Jalan Keladan dan rumah warga di Jalan Brigjen Katamso.
Rizali menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir dan tanah longsor tersebut. Petugas BPBD telah melakukan evakuasi beberapa warga, termasuk bayi, yang rumahnya terendam banjir.
"Petugas kami di lapangan sempat mengevakuasi beberapa warga termasuk bayi yang rumahnya terendam banjir, dalam banjir kali ini tidak ada korban jiwa," kata Rizali.
Situasi terus dipantau dengan ketat untuk memastikan keselamatan warga dan penanganan bencana secara efektif di wilayah tersebut.
Berita Terkait
-
Banjir Bandang Spanyol 226 Jiwa Melayang, Ekonomi Terpuruk Rp342 Triliun
-
Pj Gubernur Jakarta Ungkap Cerita Gibran Dadakan Blusukan ke Lokasi Banjir Rob: Meski Air Mulai Kering, Beliau...
-
Tinggal di Komplek Elit, Depan Rumah Fateh Halilintar Tetap Kebanjiran
-
Kabar Gembira! UMK Kalimantan Barat 2025 Dipastikan Naik: Tembus Rp 3,5 Juta?
-
Banjir Rob Rendam Pemukiman di Muara Angke
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Kasus Korupsi BP2TD Mempawah Terus Berjalan, Polda Kalbar Pastikan Tidak Mandek
-
2 Kios di Sungai Kakap Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
-
Ibu di Sambas Diduga Membunuh Bayi Baru Lahir, Kasus Terbongkar di Puskesmas
-
Bocah 6 Tahun Ditemukan Tewas di Parit Kubu Raya, Diduga Tenggelam Karena Tidak Bisa Berenang
-
Jual Pacar via MiChat, Pria di Singkawang Ditangkap Polisi