SuaraKalbar.id - Pekan Gawai Dayak Kalbar ke-38 akan digelar sebentar lagi pada tanggal 20-25 Mei 2024.
Pada acara Pekan Gawai Dayak tersebut diketahui terdapat begitu banyak runtutan kegiatan dan lomba yang dapat diikuti masyarakat.
Berikut daftar lomba pada Pekan Gawai Dayak 2024:
1. Pawai atau Karnaval Budaya
Karnval Budaya yang di maksud untuk memperkenalkan seni budaya Dayak sekaligus memberikan info atau Publikasi kepada masyarakat bahwa Pekan Gawai Dayak telah di mulai. Karnaval Budaya pada Pekan Gawai Dayak Ke- XXXVIII tahun 2024 ini akan terbagi menjadi dua rute yaitu rute Sungai, Menggunakan kapal / perahu wisata mengelilingi aliran Sungai Kapuas dan rute darat yang dimulai dari depan Makorem menuju Rumah Radakng (rute yang sudah disepakati oleh panitia dan pihak kepolisian).
2. Bujang dan Dara Gawai
Perlombaan Bujang Dara Gawal merupakan ajang kompetisi para remaja dayak sebagai duta atau wakil masyarakat dayak untuk mempromosikan kebudayaan dayak itu sendiri. Lomba Bujang dan Dara Gawai selalu menjadi primadona pada acara Pekan Gawai Dayak. Para bujang dan dara berlomba menampilkan kebolehan masing-masing dalam busana asli atau kreasi sub-suku yang diwakilinya. Kegiatan ini hanya diperuntukkan bagi putra/putri turunan Dayak, kedua orang tuanya dayak atau salah satu orang tuanya Dayak.
3. Busana Anak-Anak
Peragaan Busana dalam Pekan Gawai Dayak, ada 2 jenis yaitu Festival Busana Dayak Kategori anak-anak dan Festival Bujang Dara Gawai. Perlombaan Busana Dayak Kreasi untuk anak-anak ini diselenggarakan setiap Pekan Gawai Dayak dengan maksud untuk merangsang bakat dan kemampuan generasi dayak, memperkenalkan kebudayaan dayak dan mengajarkan mereka untuk mencintai dan melestarikan budaya dayak sejak dini.
4. Tari Kreasi Dayak
Didasari oleh kebudayaan yang diangkat pada Pekan Gawai Dayak XXXVIII tahun 2024, yaitu kebudayaan dari Subsuku Dayak Kanayant, Kabupaten Landak, maka untuk pemilihan tema Lomba Tari Dayak yaitu: Senjata Tradisional Dayak. Subsuku Dayak Kanayant di Kabupaten Landak terkenal akan senjata khas nya yaitu “Tankitn”. Tujuan mengangkat tema akan senjata tradisional Dayak, yaitu agar senjata tradisional khas suku Dayak semakin dikenal baik dikalangan Dayak sendiri khususnya maupun di dunia akan keberagaman jenis senjata tradisional khas suku Dayak.
5. Lomba Tatto
Tattoo adalah sebuah karya seni yang menghias bagian tubuh dengan gambar- gambar tertentu untuk membuat bagian tubuh tersebut tampak indah. Dalam masyarakat Dayak, tattoo merupakan bagian dari tradisi religi, bahkan untuk membedakan tinggi rendahnya status sosial seseorang dan bisa pula sebagai bentuk penghormatan suku terhadap kemampuan seseorang. Tujuan dilaksanakan nya lomba di Pekan Gawai Dayak ke XXXVIII Tahun 2024 adalah untuk melestarikan budaya tattoo serta merangsang kreativitas seniman tattoo untuk berkarya lebih baik lagi.
6. Lomba Melukis Perisai
Perisai bagi masyarakat adat Dayak merpakan salah satu alat untuk mengayau atau berperang, fungsi dari perisai adalah sebagai pelindung diri dari serangan musuh. Perisai yang dihiasi dengan motif dayak merupakan salah satu nilai dari cabang seni yaitu seni rupa. Lomba melukis perisai dalam event ini agar dapat memperthanakan tradisi yang dimiliki suku dayak. Melukis perisai adalah membuat ornamen pada media perisai yang terbuat dari bahan kayu, dengan motif khas Dayak yang dibuat menggunakan cat minyak, cat air, cat acrylic dan sejenisnya.
Baca Juga: Jadwal Kegiatan Pekan Gawai Dayak Kalbar ke-38 2024
7. Lomba Menumbuk dan Menampi Padi
Menumbuk dan menapik padi merupakan aktivitas masyarakat dayak dalam mengolah hasil panennya yang sudah menjadi tradisi, dimana mata pencaharian mereka yang utama adalah berladang atau bertani. Alat yang mereka gunakan untuk menumbuk padi adalah lesung dan alu yang terbuat dari kayu, sedangkan alat untuk menampik adalah nyiru.
Dalam Pekan Gawai Dayak ke XXXVIII tahun 2024 ini, menumbuk padi dan menampik kembali dimasukan dalam salah satu materi acara perlombaan dengan maksud melestarikan budaya dayak yang sudah semakin jarang dijumpai dalam aktvitas keseharian masyarakat dayak dikarenakan teknologi yang semakin maju.
8. Pencak Silat
Dalam kehidupan bermasyarakat, dayak tempo dulu dikenal dengan berburu, meramu dan bercocok tanam dan suatu komunitas di rumah betang. Tak jarang dalam mempertahankan wilayah atau teritorial masyarakat suku dayak harus mepersenjatai diri dengan mandau, tangkin, sumpit, tombak dan berbagai senjata lainnya. Tujuan diadakannya Lomba Pencak Silat di Pekan Gawai Dayak adalah untuk melestarikan ilmu beladiri da seni perang yang dimiliki orang dayak.
9. Lomba Sastra Lisan/Mendongeng
Sastra Lisan / Mendongeng merupakan suatu warisan dari masyarakat Dayak dimana pada zaman dahulu, orang tua kita sering berkisah atau bertutur kepada anak-anaknya tentang suatu hal yang berkesan dimasa lampau yang berkaitan dengan alam disekitarnya, dimana dongeng dituturkan oleh orang-orang tua tersebut penuh dengan filosofi atau pun pesan-pesan moral, baik dalam pelestarian lingkungan maupun dalam kehidupan sosial didalam kehidupan bermasyarakat serta hubungannya dengan mahkluk hidup yang lainnya.
10. Pangka' Gasing
Gasing adalah sebuah permainan tradisional yang dimiliki oleh masyarakat dayak dan merupakan mainan yang tertua yang ditemukan diberbagai situs arkeologi dan masih dikenali. Gasing adalah maianan yang bisa berputar pada poros dan berkesinambungan pada satu titik.
11. Lomba Menyumpit
Sumpit merupakan salah satu khas senjata tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Dayak. Pada zaman dahulu, anak sumpit (damak) diberi racun yang bersal dari getah ipuh atau pohon iren. Penggunaan sumpit dengan cara ditiup. Dari segi penggunaanya sumpit memiliki keunggulan tersendiri karena dapat digunakan sebagai senjata jarak jauh dan tidak merusak alam karena bahan pembuatannya yang alami. Dan salah satu kelebihan dari sumpit inni memiliki akurasi tembak yang dapat mencapai 200 meter.
Berita Terkait
-
Jadwal Kegiatan Pekan Gawai Dayak Kalbar ke-38 2024
-
Pekan Gawai Dayak Kalimantan Barat Berpotensi Masuk Kalender Event Nusantara
-
Kejati Kalbar Periksa Pj Bupati Kubu Raya terkait Dana Hibah Yayasan Mujahidin Pontianak
-
Asem! Begini Ekspresi Warga Coba Buah Favorit Masyarakat Dayak Kalbar Asam Paya
-
455 Jemaah Calon Haji Kalbar Kloter Pertama Berangkat pada 27 Mei
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
Terkini
-
Ratusan Burung Langka Nyaris Diselundupkan dari Pontianak ke Surabaya
-
Anak TKW asal Pontianak Tertular Penyakit Akibat jadi Korban Kekerasan Seksual, Kasus Mandek Setahun
-
Makin Untung! E-Voucher Rp100 Ribu untuk Pengajuan BRI Easy Card di Website BRI
-
Hingga Juni 2025, 128 Anak di Kalbar Jadi Korban Kekerasan! Terbanyak di Kabupaten Sambas
-
Berkat BRI, Renaco Jadi UMKM Produk Olahan Kurma yang Mendunia