SuaraKalbar.id - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menekankan pentingnya perlakuan baik atau ihsan dalam pemotongan hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha. Islam mengajarkan umatnya untuk memperlakukan semua makhluk hidup dengan baik, termasuk hewan kurban. Hal ini dilakukan agar hewan tidak stres dan merasa sakit saat disembelih.
Pernyataan tersebut menyoroti bahwa ihsan terhadap hewan kurban tidak hanya diterapkan saat penyembelihan, tetapi juga sejak hewan berada di kandang, selama pengangkutan, hingga sampai ke tempat penyembelihan. Hewan kurban bukan hanya dilihat sebagai objek, tetapi juga metaforis disebut sebagai kendaraan bagi pekurban untuk melintasi shirath (jembatan) menuju surga.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar hewan ternak sah dijadikan hewan kurban, seperti hewan harus sehat, cukup umur, dan benar-benar milik pekurban. Hewan yang terlalu kurus juga tidak disarankan untuk dikurbankan. Selain syarat-syarat fisik, umat Islam juga diingatkan tentang pentingnya memperlakukan hewan kurban dengan baik dan mengikuti adab penyembelihan. Misalnya, tidak mengasah pisau di depan hewan yang akan disembelih dan melakukan penyembelihan dengan cepat agar hewan tidak merasakan sakit.
Hewan kurban dibaringkan menghadap kiblat dengan posisi miring ke sisi kiri, karena posisi ini lebih nyaman bagi hewan. Secara ilmiah, memperlakukan hewan kurban dengan baik terbukti memberikan dampak positif terhadap kualitas daging dan kesehatan hewan. Hewan yang diperlakukan buruk dan mengalami stres sebelum disembelih akan menghasilkan daging yang lebih keras dan tidak sedap.
Baca Juga: Siapa Saja yang Berhak Mendapatkan Daging Kurban?
Dr. drh. Hadri Latif dari IPB University menekankan pentingnya prinsip kesejahteraan hewan (animal welfare) dalam pemotongan hewan kurban. Kesejahteraan hewan melibatkan lima kebebasan: bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa sakit, terluka dan penyakit, bebas dari ketidaknyamanan, bebas mengekspresikan perilaku alami, dan bebas dari rasa takut dan cekaman. Penerapan prinsip ini dimulai dari proses pengangkutan hingga perlakuan di tempat pemotongan.
Studi menunjukkan bahwa stres sebelum penyembelihan dapat mempengaruhi kualitas daging. Temple Grandin, seorang ahli kesejahteraan hewan, menyebutkan bahwa stres pada hewan meningkatkan pH daging, membuatnya lebih gelap dan kurang lembut. Hewan yang tidak stres sebelum disembelih menghasilkan daging yang lebih lembut dan cerah.
Pemotongan hewan kurban idealnya dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang memiliki fasilitas memadai. Namun, karena banyaknya hewan kurban yang harus dipotong dalam waktu bersamaan, pemotongan sering dilakukan di masjid-masjid atau oleh pekurban sendiri. Oleh karena itu, penting bagi panitia dan masyarakat memahami cara memperlakukan hewan ternak agar kesejahteraan hewan tetap terpenuhi.
Dr. drh. Supratikno dari IPB University memberikan tips bagi pekurban yang akan menyembelih hewan secara mandiri. Hewan kurban boleh dipuasakan makan selama 12 jam sebelum disembelih tetapi tetap diberi minum. Hal ini agar isi perut tidak berlebihan dan darah menjadi encer, memudahkan penyembelihan dan menghasilkan daging berkualitas lebih baik. Petugas penyembelih juga diimbau mempersiapkan lingkungan dan fasilitas terbaik bagi hewan serta fasilitas pembuangan limbah untuk menjaga kesehatan lingkungan sekitar.
Dengan memahami syarat dan teknis penyembelihan serta perlakuan terhadap hewan kurban yang benar, daging kurban yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) bisa didapatkan. Selamat menyambut Idul Adha.
Baca Juga: Jokowi Berkurban Sapi 1 Ton di Masjid Agung Syuhada Bengkayang Kalbar
Berita Terkait
-
Kentongan Pukul Sepuluh dan Langkah Awal Menuju Kampus Tangguh Bencana di UMJ
-
Cara Bayar Kurban Lewat BRImo, Raih Berkah dari Genggaman
-
Contoh Proposal Permohonan Qurban 2025 di Masjid, Lengkap dengan Anggaran
-
Kapan Idul Adha 2025? Pemerintah dan Muhammadiyah Sepakat, Ini Jadwalnya
-
PP Muhammadiyah Dukung Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, Asal...
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp60 Jutaan: Pilihan untuk Keluarga Baru, Lengkap Perkiraan Pajak
Pilihan
-
Geely Auto Luncurkan Galaxy Cruiser, Mobil Berteknologi Full AI di Auto Shanghai 2025
-
Jakmania Bersuara: Lika Liku Sebarkan Virus Orange di Kandang Maung Bandung
-
Ikuti Jejak Doan Van Hau, Bintang Thailand Kena Karma Usai Senggol Timnas Indonesia?
-
Hasil BRI Liga 1: Dibantai Borneo FC, PSIS Semarang Makin Terbenam di Zona Degradasi
-
5 Rekomendasi HP dengan Kecerahan Layar Maksimal di Atas 1000 Nits, Jelas dan Terang di Luar Ruangan
Terkini
-
Panik Diskon Transmart Pontianak: Warga Sampai Rela Tinggalkan Bayi! Benarkah Semua Diobral?
-
Aston Pontianak dan Mitra Hadirkan Wedding Exhibition The Art of Love
-
Jangan Sampai Kehabisan! Klaim DANA Kaget Sekarang Juga!
-
Aturan Baru Rumah Subsidi! Batas Penghasilan MBR Naik Hingga Rp14 Juta, Kalbar Berapa?
-
Jangan Lewatkan! Kumpulan Link Saldo DANA Gratis Hari Ini, Buruan Klaim Sebelum Kehabisan