SuaraKalbar.id - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Nomor 43 Tahun 2024 yang melarang penyediaan kantong plastik oleh pelaku usaha. Langkah ini diambil dalam upaya mengurangi sampah plastik yang semakin meningkat di kota ini.
Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, mengungkapkan bahwa SE tersebut sedang disosialisasikan dan sejalan dengan Peraturan Wali Kota (Perwa) Nomor 06 Tahun 2019 mengenai Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik. Larangan resmi mulai diberlakukan pada 1 Januari 2025, sehingga sosialisasi kepada pelaku usaha akan terus digencarkan hingga saat itu.
“Larangan ini penting mengingat tingginya jumlah sampah yang dihasilkan di Kota Pontianak. Tanpa tindakan pencegahan yang tepat, masalah sampah ini bisa semakin parah,” ujarnya dalam konferensi pers di Pontianak pada Rabu.
Menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), Kota Pontianak menghasilkan sekitar 441,88 ton sampah per hari pada tahun 2023. Sayangnya, pengurangan sampah di masyarakat baru mencapai 25,06 persen. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan target pengelolaan sampah yang lebih ambisius, dengan 70 persen penanganan sampah dilakukan oleh pemerintah dan 30 persen oleh masyarakat pada tahun 2025.
Baca Juga: Presiden Jokowi Pantau Harga Bahan Pokok di Pasar Mawar Pontianak
“Agar target ini tercapai, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, organisasi, dan komunitas untuk mewujudkan misi Kota Pontianak yang bersih dan berkelanjutan,” tambahnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Syarif Usmulyono, juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan meluncurkan Gerakan Kota Pontianak Tanpa Kantong Plastik pada 13 Oktober 2024. Dalam rencana tersebut, pelaku usaha ritel diharuskan memasang spanduk informasi tentang larangan ini, dengan biaya pemasangan ditanggung oleh masing-masing usaha.
“Mulai 1 Januari 2025, setiap ritel, pusat perbelanjaan, dan pelaku usaha lainnya tidak diperbolehkan menyediakan kantong plastik sekali pakai. Mereka juga dapat menawarkan program potongan harga bagi pelanggan yang membawa tas guna ulang,” jelas Syarif.
Pemerintah Kota Pontianak berharap langkah ini tidak hanya akan mengurangi penggunaan kantong plastik, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih peduli lingkungan dan menyadari pentingnya menjaga kebersihan kota.
Baca Juga: Presiden Jokowi Pamit dan Minta Maaf kepada Warga Saat Blusukan di Pasar Mawar Pontianak
Berita Terkait
-
Penggunan Sistem Sirkular Dinilai Pelaku Industri Bisa Kurangi Sampah Plastik
-
LPKR Alihkan 3.200 Ton Sampah, Perkuat Inisiatif 3R
-
Aksi Suporter Indonesia Kompak Bersihkan Sampah di GBK Jadi Omongan: Kebaikan Jepang Menular
-
Tak Lagi Menjabat, Penampakan Foto Jokowi Diduga di Tempat Sampah Tuai Berbagai Reaksi: Salah Apa?
-
Atasi Sampah Plastik di Laut, The Circulate Initiative & Yayasan Mahija Parahita Nusantara Hadirkan Program RSI
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Debat Pilkada Dianggap Gagal, Aktivis Minta Solusi Lokal untuk Krisis Iklim di Kaltim
-
Harga Emas Antam Masih Bertahan Tinggi di Level Rp1.541.000/Gram Pada Akhir Pekan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
Terkini
-
Polda Kalbar Perketat Pengawasan Politik Uang Jelang Pilkada Serentak 2024
-
Golkar Kalbar Gelar Sayembara Tangkap Pelaku Politik Uang di Pilgub 2024
-
Kebakaran Hebat Melanda Pasar Melati di Kubu Raya, 8 Kios Hangus Terbakar
-
Kenapa Samsung S24 Ultra Mahal?
-
Kasus Korupsi BP2TD Mempawah Terus Berjalan, Polda Kalbar Pastikan Tidak Mandek