SuaraKalbar.id - Presiden Prabowo Subianto telah resmi melantik 48 menteri, 56 wakil menteri, dan 5 kepala badan dalam Kabinet Merah Putih. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan kabinet Jokowi-Ma'ruf yang terdiri dari 34 menteri dan 17 wakil menteri. Bahkan, Kabinet Merah Putih mencatatkan rekor sebagai kabinet dengan jumlah terbanyak dalam sejarah Indonesia.
Banyaknya kementerian ini juga merupakan hasil pemecahan dari beberapa kementerian sebelumnya. Misalnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dipecah menjadi Kementerian Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Kementerian Kebudayaan.
Menurut pengamat politik dan dosen FISIP Universitas Tanjungpura, Herri Junius Nge, secara hukum pembentukan kabinet ini sah karena tidak ada batasan jumlah kementerian dalam Undang-Undang. Namun, ia menyoroti potensi masalah dari segi efisiensi anggaran.
"Kementerian baru dan tambahan wakil menteri ini tentu merupakan bentuk politik akomodasi," ujar Herri saat diwawancarai Suara.com pada Senin (21/10/2024).
Ia menambahkan, struktur yang membengkak ini berpotensi memperbesar beban anggaran pemerintah dan meningkatkan inefisiensi.
"Anggaran pasti akan boros," tambahnya.
Selain masalah anggaran, Herri juga mengkhawatirkan munculnya rivalitas antar kementerian, terutama yang sebelumnya digabung lalu dipisah.
"Memisahkan kementerian itu bukan hanya soal memecah struktur, tetapi juga butuh waktu untuk menyesuaikan," jelasnya.
Mengacu pada pengalaman pemisahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada masa Jokowi, Herri menegaskan bahwa butuh waktu hingga dua tahun untuk melakukan penyesuaian. Bahkan, ketika penyesuaian sudah dianggap permanen, kementerian tersebut kembali digabung, yang menunjukkan inkonsistensi dalam kebijakan.
Baca Juga: KPU Kalbar Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Rampung Akhir Oktober
Namun, Herri juga menegaskan bahwa pemecahan kementerian bukanlah hal yang buruk, asalkan anggaran yang dikeluarkan sepadan dengan hasil yang diperoleh serta ada konsistensi dalam implementasi kebijakan.
"Tidak masalah mengeluarkan anggaran besar, selama hasilnya sesuai. Yang perlu diwaspadai adalah ketika anggarannya besar tapi hasilnya tidak sesuai," ujarnya.
Ia juga mencatat bahwa jumlah kementerian yang awalnya 8 kini dipecah menjadi 18 merupakan langkah besar. Penyesuaian ini tidak hanya berdampak di tingkat pusat, tetapi juga di daerah.
"Penyesuaian dari pusat ke daerah sering kali menjadi tantangan, karena tidak semua kebijakan pusat dapat diterapkan dengan mulus di daerah," tambahnya.
Terlepas dari segala kekhawatiran, Herri menekankan bahwa pembentukan kabinet tetap merupakan hak prerogatif presiden. Meski demikian, ia mengingatkan bahwa efisiensi harus tetap menjadi prioritas.
"Struktur yang gemuk belum tentu efektif," pungkasnya.
Berita Terkait
-
KPU Kalbar Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Rampung Akhir Oktober
-
Sah! 65 Anggota DPRD Kalbar Periode 2024-2029 Resmi Dilantik, Ini Daftarnya
-
Minsen dan Subhan Nur Ditunjuk Sebagai Pimpinan Sementara DPRD Kalimantan Barat
-
6 Bakal Calon Kepala Daerah Mendaftar di DPC PDIP Kota Palangka Raya, Salah Satunya Vina Panduwinata
-
Daftar 45 Nama Caleg Terpilih jadi Anggota DPRD Kota Pontianak
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
KUR BRI: Bukan Sekadar Pinjaman, Tapi Katalis Ekonomi Rakyat
-
5 Link ShopeePay Gratis Paling Dicari, Langsung Klaim Saldo Hingga Rp2,5 Juta!
-
ShopeePay Bagi-Bagi Rejeki Akhir Bulan, Pas Buat Kamu yang Dompetnya Lagi Tipis!
-
ShopeePay Bagi-Bagi Saldo Gratis, Nomor Kamu Termasuk yang Beruntung Hari Ini!
-
Buruan! 5 Link ShopeePay Bagi-Bagi Saldo Gratis, Klaim Sebelum Kehabisan