Scroll untuk membaca artikel
Bella
Sabtu, 17 Agustus 2024 | 14:39 WIB
Sugiarti, ibu dari Zahratushyta Dwi Artika Maharni (Shyta), anggota Paskibraka Nasional asal Kota Singkawang saat ditemui di kediamannya, Singkawang, Rabu (14/8/2024). SUARA KALBAR.CO.ID/HO.MC Singkawang.

SuaraKalbar.id - Sugiarti, seorang ibu dari Kota Singkawang, merasakan kebanggaan yang luar biasa ketika putrinya, Zahratushyta Dwi Artika Maharni (Shyta), terpilih sebagai anggota Paskibraka Nasional yang bertugas pada peringatan HUT ke-79 RI. Shyta, yang berasal dari Rawasari, Singkawang Tengah, mendapat kesempatan langka untuk bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo dalam momen bersejarah tersebut.

Saat ditemui di kediamannya pada Rabu (14/8/2024), Sugiarti menceritakan bagaimana ia selalu memotivasi putrinya untuk terus berprestasi, dengan menekankan pentingnya menjaga sholat sebagai bagian dari usahanya mencapai cita-cita.

"Karena anak saya ini punya kemauan yang keras, saya suka ingatkan dia, kalau mbak pengen maju, jangan lupa salat. Kalau salatmu kamu perbaiki, insya Allah dunia ini bisa kamu pegang mbak, kemana pun kamu bisa," ujar Sugiarti dengan penuh haru.

Namun, di balik kebanggaan tersebut, Sugiarti juga menyimpan kekhawatiran dan kesedihan. Putrinya, yang telah istiqomah berhijab sejak duduk di bangku Taman Kanak-Kanak, harus menghadapi dilema terkait larangan memakai jilbab saat penugasan sebagai Paskibraka Nasional pada upacara HUT ke-79 RI.

Baca Juga: 28 Anggota Paskibraka Kubu Raya Resmi Dikukuhkan untuk Peringatan HUT ke-79 RI

"Kaget sih waktu dengar cerita dari Shyta lewat HP. Dia bilang katanya lepas jilbab pas penugasan di hari H, tanggal 17 Agustus," ungkap Sugiarti.

Meskipun Shyta mencoba menjelaskan bahwa tindakan tersebut dilakukan demi menjalankan tugas negara, Sugiarti tetap merasa sedih dan bingung ketika putrinya memintai pendapatnya.

"Ma, nanti pas tanggal 17 itu kalau kakak lulus, kakak harus lepas kerudung, gimana ya ma?" kata Sugiarti menirukan pertanyaan putrinya.

Keresahan Sugiarti semakin terasa ketika ia melihat Shyta tampil tegang dan berbeda dari biasanya saat menyaksikan pengukuhan Paskibraka Nasional melalui televisi.

"Ternyata benar, ketika saya lihat di TV pas pengukuhan itu dia buka kerudung, saya melihat anak saya itu tegang ga kayak biasanya," katanya seperti dikutip dari suarakalbar.co.id jejaring suara.com, Sabtu (17/8/2024).

Baca Juga: PJ Gubernur Kalimantan Barat Pastikan Tidak Ada Larangan Menggunakan Jilbab dalam Upacara Kemerdekaan

Sebagai ibu, Sugiarti paham betul bahwa putrinya merasa tidak percaya diri tanpa kerudung.

"Dia itu kalau keluar rumah memang ga pede mas kalau ga pakai kerudung," jelasnya.

Sejak kecil, Shyta memang sudah terbiasa memakai jilbab dan berkomitmen untuk tidak membuka kerudungnya, terutama setelah ayahnya wafat ketika ia masih duduk di kelas 2 SMP.

"Saya berdoa minta sama Allah agar putri saya istiqomah berkerudung, dan alhamdulillah hingga kini ia tetap berkerudung," tutup Sugiarti.

Load More