Scroll untuk membaca artikel
Bella
Jum'at, 14 Maret 2025 | 17:43 WIB
Ibu-ibu mualaf sedang melaksanakan tadarus bersama di Yayasan Amal Mualaf Peduli, Pontianak. (Pifa/lyd)

SuaraKalbar.id - Bulan Ramadhan selalu menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Di tengah suasana penuh berkah ini, para ibu-ibu mualaf di Pontianak, Kalimantan Barat, memanfaatkan waktu mereka dengan mengikuti kegiatan tadarus Al-Quran.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Amal Mualaf Peduli dan menjadi salah satu bentuk pembinaan bagi para mualaf agar semakin memahami ajaran Islam serta memperbaiki bacaan Al-Quran mereka.

Setiap hari Kamis dan Sabtu pukul 10.00 WIB, puluhan ibu-ibu mualaf berkumpul di sebuah rumah sederhana di Jalan Adisucipto, tepatnya di depan Sat Brimob Polda Kalbar.

Baca Juga: Kapal Tanker Pertamina Kencing di Pontianak: Skandal BBM Bersubsidi Kembali Gegerkan Pertamina!

Di ruangan tersebut, lantunan ayat-ayat suci Al-Quran menggema dengan penuh semangat.

Dibimbing oleh para pengajar yang sabar, peserta tadarus diajarkan cara membaca Al-Quran dengan baik, mulai dari memperbaiki tajwid hingga melafalkan huruf-huruf hijaiyah dengan makhraj yang benar.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Yayasan Amal Mualaf Peduli Kalimantan Barat selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah, yang bertujuan untuk mempererat ukhuwah sekaligus meningkatkan pemahaman agama bagi para mualaf.

Salah satu peserta, Margaretha (46), seorang mualaf asal Desa Bodok, Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau, mengungkapkan rasa syukurnya atas keberadaan yayasan ini.

Margaretha, yang telah memeluk Islam selama kurang lebih 20 tahun, mengaku bahwa kehadiran Yayasan Amal Mualaf Peduli memberikan kesempatan berharga bagi dirinya dan mualaf lainnya untuk belajar mengaji bersama.

Baca Juga: Tugu Khatulistiwa Pontianak Muncul di Promosi Squid Game Season 3

“Alhamdulillah, dengan adanya yayasan mualaf peduli ini, kami kaum mualaf bisa berkumpul, bergabung untuk belajar mengaji,” ujarnya usai mengikuti tadarus pada Selasa, 11 Maret 2025.

Setelah bergabung dengan yayasan ini selama hampir satu tahun, Margaretha kini telah beberapa kali menyelesaikan hafalan Al-Quran.

Bahkan, ia dipercaya untuk mengajar para ibu-ibu lanjut usia yang baru mulai belajar mengaji.

“Kebetulan di sini saya yang bantu mengajar mengaji. Kami utamakan yang mualaf, karena mualaf ini masih perlu binaan. Walaupun usianya sudah berumur, banyak yang masih belum bisa mengaji dengan lancar,” tuturnya.

Ia berharap, melalui kegiatan ini, lebih banyak mualaf di Pontianak dan sekitarnya dapat dibimbing untuk mahir membaca Al-Quran dan memahami agama Islam secara mendalam.

Ustad Ismail, salah satu pengurus Yayasan Amal Mualaf Peduli, menjelaskan bahwa kegiatan tadarus ini diikuti oleh sekitar 30 peserta, baik ibu-ibu maupun remaja mualaf, yang berasal dari berbagai daerah seperti Bengkayang, Landak, hingga Ambon.

“Alhamdulillah, ada beberapa orang yang dari awalnya Iqro naik ke Al-Quran. Karena mereka ini semua mualaf, jadi walaupun umurnya sudah berusia, tapi Alhamdulillah masih semangat untuk belajar. Ini yang bikin saya semangat mengajar mereka,” ungkapnya penuh antusias.

Menurut Ismail, jadwal tadarus diadakan dua kali seminggu, yaitu pada hari Kamis dan Sabtu. Selain membaca Al-Quran, peserta juga mendapatkan pelajaran tambahan seperti fikih, tauhid, dan tajwid untuk memperkaya pemahaman mereka tentang Islam.

“Kegiatan kami itu, awal kita belajar ngaji, yang Iqro-Iqro, yang Al-Quran-Al-Quran. Setelah itu dari jam 1 sampai jam setengah 3 itu belajar mengaji. Terus dari jam setengah 3 sampai jam 3 lewat kami mengisi fikih. Terus selang-seling ada belajar fikih, tauhid, dan tajwid,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa semua peserta menunjukkan semangat belajar yang tinggi, sehingga proses pengajaran berjalan lancar tanpa kendala berarti.

Kegiatan ini terbuka untuk semua kalangan mualaf tanpa memandang latar belakang etnis.

“Karena yayasan di sini sesuai dengan nama, yaitu Yayasan Mualaf Peduli. Jadi kami di sini menerima semua etnis. Yang penting mereka ini ingin benar-benar belajar agama di sini,” kata Ismail.

Yang lebih istimewa, yayasan ini memberikan pelajaran secara gratis, khususnya bagi mualaf dan anak yatim.

“Di sini tidak ada memungut biaya. Selama dia mualaf, anak yatim khususnya, kami akan menggratiskan. Yang penting itu benar-benar ingin belajar,” tegasnya.

Fadhilah Membaca Al-Quran di Bulan Ramadhan

Ilustrasi al quran - Fadilah membaca alquran di bulan puasa (Freepik)

Bulan Ramadhan dikenal sebagai bulan turunnya Al-Quran, sehingga membaca dan mentadaruskan Al-Quran pada bulan ini memiliki keutamaan yang luar biasa.

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan.” (HR. Tirmidzi).

Di bulan Ramadhan, pahala dari setiap amal ibadah dilipatgandakan, termasuk membaca Al-Quran, sehingga menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak tadarus.

Selain mendapatkan pahala berlipat, membaca Al-Quran di bulan Ramadhan juga dapat menenangkan hati dan jiwa.

Ayat-ayat Al-Quran yang dibaca dengan penuh kesadaran dapat menjadi penyejuk bagi hati yang gundah, sebagaimana firman Allah dalam Surah Ar-Ra’d ayat 28: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”

Bagi para mualaf seperti yang ada di Yayasan Amal Mualaf Peduli, tadarus Al-Quran juga menjadi sarana untuk memperdalam keimanan dan memperkuat identitas mereka sebagai muslim.

Kegiatan tadarus yang dilakukan oleh para ibu-ibu mualaf di Pontianak ini menjadi bukti nyata bahwa semangat belajar agama tidak mengenal batas usia atau latar belakang.

Dengan bimbingan yang penuh kasih sayang dan suasana Ramadhan yang penuh rahmat, mereka terus berusaha menjadi lebih baik dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam.

Semoga upaya mereka menjadi inspirasi bagi kita semua untuk memanfaatkan bulan suci ini dengan sebaik-baiknya.

Load More