Air menjadi keruh, seperti "kopi susu", sehingga tidak lagi layak untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk konsumsi, irigasi, maupun budidaya ikan air tawar.
2. Kematian Biota Air
Perubahan kualitas air sungai juga berdampak langsung pada kehidupan biota air. Ikan dan organisme air lainnya mengalami stres lingkungan karena kadar oksigen menurun dan air menjadi tidak stabil secara kimia.
Dalam kasus yang parah, terjadi kematian massal ikan serta hilangnya biodiversitas lokal.
3. Kerusakan Ekosistem Sungai
Tambang pasir mengganggu keseimbangan ekosistem sungai. Aktivitas pengerukan mengubah arus alami sungai, mempercepat erosi tepian, dan menghilangkan tempat tinggal ikan serta spesies lainnya.
Ketika ekosistem rusak, pemulihannya membutuhkan waktu lama dan biaya besar, serta tidak selalu bisa kembali ke kondisi semula.
4. Erosi dan Abrasi
Pengambilan pasir yang berlebihan mempercepat proses erosi sungai. Tanpa pasir sebagai penahan alami arus, tebing sungai menjadi rapuh dan mudah longsor.
Baca Juga: Kondisi Jembatan Gantung di Desa Durian Sebatang Kayong Utara Memprihatinkan, Warga Khawatir
Di wilayah pesisir atau dekat laut, tambang pasir bahkan bisa mempercepat abrasi pantai, menggerus daratan dan mengancam pemukiman.
5. Mengganggu Aktivitas Sosial dan Ekonomi Warga
Air sungai yang tercemar langsung memukul mata pencaharian warga, khususnya nelayan tradisional dan pembudidaya ikan.
Selain itu, air yang kotor tidak bisa digunakan untuk mandi, mencuci, atau kebutuhan rumah tangga lainnya. Hal ini memaksa warga untuk mencari sumber air alternatif yang belum tentu tersedia atau terjangkau.
6. Risiko Longsor dan Bencana Alam
Tambang pasir juga meningkatkan risiko bencana alam seperti longsor atau banjir bandang.
Berita Terkait
-
Kondisi Jembatan Gantung di Desa Durian Sebatang Kayong Utara Memprihatinkan, Warga Khawatir
-
Oknum Kades di Kayong Utara Masih Menjabat Meski Ditahan Polisi, Begini Penjelasannya
-
Heboh Orangutan Betina Ditemukan Mati di Kayong Utara, Ini Penyebabnya
-
Kepala Desa Pemangkat Ditangkap karena Dugaan Penipuan Proyek
-
Kejari Ketapang Hentikan Penyelidikan Korupsi Desa Sejahtera Kayong Utara, Warga Kecewa
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
Terkini
-
Perluas Jangkauan Kesehatan, BRI Peduli Salurkan Ratusan Unit Ambulans di Seluruh Indonesia
-
Selaras dengan Asta Cita, BRI Perkuat Ekonomi Desa Melalui Program Desa BRILiaN
-
Konsistensi BRI Salurkan BLTS, KUR, dan Dukung Program MBG hingga FLPP Wujudkan Kesejahteraan Rakyat
-
VinFast: Ketika Kendaraan Listrik Bersenyawa dengan Kehidupan, Membangun Masa Depan Berkelanjutan
-
BRI Pertimbangkan Buyback untuk Perkuat Nilai dan Kinerja Berkelanjutan