Acara penyambutan sering kali disertai pembacaan shalawat, doa-doa selamat, dan penyajian hidangan khas Kalimantan Barat.
Nuansa kebersamaan sangat terasa, mencerminkan nilai syukur atas kepulangan jamaah dalam keadaan sehat dan penuh berkah.
Air zamzam, kurma, sajadah, dan tasbih menjadi oleh-oleh yang dinantikan oleh keluarga dan tetangga.
Pemberian ini bukan semata-mata suvenir, tetapi dianggap sebagai bentuk keberkahan dari Tanah Suci yang dibawa pulang untuk dibagikan kepada orang-orang terdekat.
Baca Juga: Kabupaten Bengkayang Jadi Tuan Rumah Anugerah Pesona Indonesia 2025, Kalbar Raih 9 Nominasi
Menilik Tradisi Serupa di Daerah Lain
Kekayaan tradisi ibadah haji juga ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Beberapa daerah memiliki cara unik dalam menyambut ibadah haji:
- Cirebon mengenal tradisi Gentongan Haji, di mana keluarga calon jamaah menempatkan gentong berisi air minum di depan rumah sebagai simbol berbagi berkah dan permohonan doa dari masyarakat sekitar.
- Di Makassar, dikenal istilah Haji Emas, terutama bagi perempuan yang baru pulang haji dan mengenakan perhiasan emas sebagai simbol kemuliaan setelah menjalankan ibadah.
- Madura memiliki Asajere, yakni arak-arakan jamaah yang baru tiba dari Mekkah dengan iringan musik tradisional dan doa-doa yang disampaikan secara kolektif.
- Sementara itu, di Banjarmasin, penyambutan dilakukan dengan lantunan rebana, pembacaan syair-syair shalawat, serta pembagian oleh-oleh khas Arab.
Setiap tradisi ini memperlihatkan bagaimana masyarakat Indonesia menginternalisasi nilai ibadah haji dengan sentuhan budaya lokal yang memperkuat spiritualitas dan kebersamaan.
Tradisi-tradisi haji di Kalbar, bukan hanya memperlihatkan kesalehan individual, tetapi juga kekuatan nilai-nilai komunal dalam menjalankan ajaran agama.
Dari walimatus safar, manasik haji, hingga prosesi penyambutan, semuanya mengandung pesan mendalam tentang syukur, solidaritas, dan penghormatan terhadap ibadah haji sebagai puncak spiritual umat Islam.
Perbandingan dengan daerah lain pun memperkaya pemahaman kita tentang cara-cara unik masyarakat Indonesia dalam menyambut ibadah ini.
Baca Juga: Cemburu Jadi Motif Penyiraman Air Keras terhadap Kabid RSJ Kalbar, Polisi Tetapkan Tiga Tersangka
Kekayaan budaya ini adalah cermin dari harmoni antara syariat Islam dan tradisi Nusantara yang terus lestari dari generasi ke generasi.
Berita Terkait
-
Kabupaten Bengkayang Jadi Tuan Rumah Anugerah Pesona Indonesia 2025, Kalbar Raih 9 Nominasi
-
Cemburu Jadi Motif Penyiraman Air Keras terhadap Kabid RSJ Kalbar, Polisi Tetapkan Tiga Tersangka
-
Kalbar Siap Kirim 2.519 Jemaah Haji Tahun Ini, Berikut 10 Doa Mustajab di Tanah Suci
-
Kalbar Hari Ini: Kadis Kominfo Ditahan, Anggota DPRD Singkawang Dituntut 10 Tahun
-
7 Pesona Wisata Alam di Bengkayang Kalimantan Barat
Terpopuler
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 3 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 untuk Mengatasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp30 Ribuan
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- Semakin Ganas, 3 Winger Persib Bandung di BRI Liga 1 Musim Depan
- Mengenal Sosok Nadya Pasha, Ramai Disebut Istri Indra Bruggman dan Sudah Punya 3 Anak
Pilihan
-
Daftar 7 Sepatu Lari Brand Lokal Terbaik, Kombinasi Kenyamanan dan Daya Tahan
-
Danantara Suka Perusahaan Rugi?
-
Sri Mulyani Ungkap APBN Tahun Terakhir era Jokowi Bekerja Keras
-
Sri Mulyani "Nyentil" DPR: Tepuk Tangan Loyo Meski Ekonomi Tumbuh, Belum Makan Siang Ya, Pak?
-
5 Rekomendasi HP OPPO Murah Rp1 Jutaan, Terbaik buat Gaming dan Multitasking
Terkini
-
Tips Merawat Mobil Listrik agar Tetap Optimal dan Tahan Lama
-
Polda Kalbar Bongkar Sindikat Oli Palsu! Ini Tips Jitu Hindari Produk Abal-Abal
-
Bus Tabrak Warung di Kubu Raya, Satu Orang Tewas, Polisi Buru Truk Kabur
-
Warga Keluhkan Pelayanan Perpustakaan Kalbar, Petugas Dianggap Tak Ramah
-
BRI Komitmen untuk Tumbuh Secara Sehat dan Berkelanjutan