SuaraKalbar.id - Kualitas udara di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mengalami penurunan signifikan dan masuk dalam kategori tidak sehat, terutama pada malam hari.
Kondisi ini dipicu oleh kabut asap yang menyelimuti wilayah kota, diduga berasal dari kebakaran lahan (karhutla) di sejumlah daerah lain di Kalbar seiring masuknya musim kemarau.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengingatkan masyarakat untuk waspada dan menjaga kesehatan, khususnya bagi kelompok rentan seperti penderita ISPA dan gangguan pernapasan lainnya.
Ia mengimbau agar warga membatasi aktivitas luar ruangan dan selalu menggunakan masker apabila harus bepergian.
Baca Juga: Siap-siap Terbang ke Malaysia, AirAsia dan Scoot Buka Rute Internasional dari Pontianak Juli Ini!
“Saya anjurkan masyarakat mengurangi aktivitas di luar, terutama bagi yang rentan terhadap ISPA dan alergi pernapasan. Saat keluar rumah, sebaiknya menggunakan masker,” ucap Edi, Kamis (3/7/2025).
Meski belum ditemukan titik api di wilayah Kota Pontianak sendiri, Edi menjelaskan bahwa kabut asap yang kini mulai terasa kemungkinan besar berasal dari luar kota, seperti Kabupaten Ketapang, yang diketahui memiliki sejumlah titik rawan karhutla.
“Asap bisa saja datang dari luar, misalnya dari Ketapang. Kalau ada kebakaran lahan di sana, asapnya bisa terbawa angin ke Pontianak. Ini yang harus kita antisipasi bersama,” terangnya.
Guna menghindari terjadinya karhutla di wilayah Pontianak, pemerintah kota terus memperkuat langkah-langkah pencegahan.
Salah satunya adalah melakukan patroli rutin bersama aparat TNI dan Polri di daerah-daerah yang rawan terbakar, khususnya kawasan lahan gambut di pinggiran kota.
Baca Juga: Liburan Sekolah Makin Seru di Aston Pontianak: Ada Promo Menginap hingga Akses Wisata Gratis
“Kami tetap rutin melakukan patroli di area lahan gambut bersama TNI dan Polri. Ini untuk mencegah masyarakat membuka atau membersihkan lahan dengan cara dibakar,” tegas Edi.
Pemkot juga mengingatkan agar warga tidak melakukan pembakaran dalam bentuk apa pun yang berpotensi memicu kebakaran lahan, terutama di tengah kondisi cuaca panas ekstrem dan curah hujan yang minim.
Dengan kolaborasi aktif antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat, Edi berharap Pontianak dapat terhindar dari dampak buruk karhutla yang kerap melanda Kalimantan saat musim kemarau, seperti gangguan pernapasan, aktivitas terganggu, hingga kerugian ekonomi akibat bencana asap.
Pemerintah juga mendorong partisipasi publik untuk melaporkan segera jika melihat adanya potensi kebakaran atau aktivitas pembakaran ilegal di lingkungan sekitar. “Kita semua bertanggung jawab menjaga udara tetap bersih dan aman untuk semua,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, menyebutkan bahwa musim kemarau tahun ini telah berlangsung secara bertahap sejak April dan diprediksi mencapai puncaknya pada Juni hingga Agustus.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kalimantan termasuk wilayah yang berisiko tinggi mengalami karhutla, terutama pada bulan Juli hingga September 2025.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Siap-siap Terbang ke Malaysia, AirAsia dan Scoot Buka Rute Internasional dari Pontianak Juli Ini!
-
Liburan Sekolah Makin Seru di Aston Pontianak: Ada Promo Menginap hingga Akses Wisata Gratis
-
Viral PKL Larang Warga Duduk di Waterfront Kapuas, Satpol PP Pontianak Langsung Lakukan Penertiban!
-
Bahasan Pastikan SPMB SD dan SMP di Pontianak Berjalan Sesuai Aturan: Tidak Boleh Ada Titipan!
-
Brutal! Remaja Pontianak Dianiaya dan Ditelanjangi, Video Disebar di IG Story
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
Terkini
-
Tangguh Hadapi Persaingan, UMKM Kuliner Binaan BRI Ekspansi ke Pasar Internasional
-
Gandeng CIC Untan, Aston Pontianak Gelar 'Fun Chem 2025', Liburan Seru dan Edukatif untuk Anak-anak
-
Kualitas Udara Pontianak Memburuk, Wali Kota Imbau Warga Kurangi Aktivitas Luar Ruangan
-
Kalbar Waspada Karhutla! BMKG Beri Peringatan Keras Hadapi Puncak Kemarau 2025
-
Bukan Saksi Ahli! Mantan Pimpinan KPK Ungkap Peran Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji