SuaraKalbar.id - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pontianak bersama jajaran TNI dan Polri melakukan penertiban terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan waterfront tepian Sungai Kapuas.
Penertiban ini menyusul banyaknya keluhan masyarakat yang merasa terganggu oleh keberadaan PKL yang meletakkan dagangan di atas kursi publik dan melarang warga duduk kecuali membeli dagangan mereka.
Kepala Satpol PP Kota Pontianak, Ahmad Sudiyantoro, menegaskan bahwa penertiban ini dilakukan demi memastikan ruang publik tetap dapat diakses semua kalangan tanpa tekanan dari pihak mana pun.
Kursi yang disediakan di kawasan waterfront, kata dia, merupakan fasilitas umum yang tidak boleh dimonopoli untuk kepentingan pribadi.
Baca Juga: Bahasan Pastikan SPMB SD dan SMP di Pontianak Berjalan Sesuai Aturan: Tidak Boleh Ada Titipan!
“Tempat duduk yang tersedia di waterfront itu milik publik, bukan milik pribadi ataupun pedagang. Siapa pun berhak duduk dan menikmati suasana tepian Sungai Kapuas tanpa harus membeli sesuatu,” ujarnya seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (22/6/2025).
Penertiban ini dilakukan setelah keluhan warga ramai diperbincangkan di media sosial.
Warga mengeluhkan bahwa beberapa oknum PKL melarang mereka duduk di kursi-kursi umum jika tidak membeli minuman atau makanan yang diletakkan di atas kursi tersebut.
Peringatan Tegas kepada PKL yang Langgar Aturan
Dalam operasi penertiban tersebut, sejumlah pedagang langsung ditegur karena kedapatan menaruh barang dagangannya di atas kursi yang disediakan pemerintah untuk publik.
Baca Juga: Sepekan, Satpol PP Pontianak Jaring 103 Pelajar dalam Razia Jam Malam
Beberapa pedagang juga dilaporkan melarang warga duduk di kursi tersebut, menciptakan kesan bahwa area itu dikuasai secara sepihak oleh pedagang.
Ahmad menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan peringatan tegas dan tidak akan segan mengambil tindakan lebih keras jika pelanggaran serupa terulang.
“Kalau sampai ada PKL menguasai area publik dan membuat warga merasa tidak nyaman, tentu akan kami tindak. Kami ingin waterfront tetap menjadi ruang bersama yang nyaman untuk semua,” jelasnya.
Selain melakukan penertiban langsung di lapangan, Satpol PP juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan ruang publik. Ahmad mengimbau warga untuk tidak ragu melapor jika menemukan kejadian serupa di lapangan.
“Silakan laporkan kepada kami, baik secara langsung maupun melalui kanal pengaduan resmi milik Pemkot Pontianak,” katanya.
Dukungan Warga dan Harapan ke Depan
Berita Terkait
-
Bahasan Pastikan SPMB SD dan SMP di Pontianak Berjalan Sesuai Aturan: Tidak Boleh Ada Titipan!
-
Sepekan, Satpol PP Pontianak Jaring 103 Pelajar dalam Razia Jam Malam
-
Satpol PP Pontianak Amankan 54 Anak Langgar Jam Malam, Wali Kota Tekankan Peran Orang Tua
-
Satpol PP Pontianak Jaring 43 Anak dalam Razia Jam Malam
-
Pemkot Pontianak Berlakukan Jam Malam Anak untuk Cegah Kriminalitas, Ini Aturan yang Berlaku!
Tag
Terpopuler
- Erick Thohir Salaman dengan Penyerang Keturunan Brasil Rp782 Miliar Jelang Ronde 4
- Berakhir Anti-klimaks, Lika-Liku Isu Jay Idzes Dibeli Inter Milan, Fiorentina Hingga Udinese
- Hari Ini Jokowi Ultah ke-64, Poster Ucapan Selamat Ini Bikin Publik Syok: Innalillahi
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas dengan Sunroof: Harga Mulai Rp50 Jutaan, Bikin Keluarga Naik Kelas
- Here We Go! PSSI Proses 3 Pemain Keturunan: 2 Bek, 1 Striker!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM Besar, Performa Lancar Terbaik Juni 2025
-
5 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan Terbaru, RAM Besar dengan Performa Gahar
-
Pemain Keturunan Rp55,6 Miliar Main Bola di Kampung Pakai Gawang Bambu
-
Maarten Paes Penuhi Syarat Pindah ke Liga Korea
-
5 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon RAM Besar, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Viral PKL Larang Warga Duduk di Waterfront Kapuas, Satpol PP Pontianak Langsung Lakukan Penertiban!
-
Autopsi Ungkap Kejanggalan Tewasnya Balita di Singkawang, Polisi Dalami Luka di Telinga dan Kening
-
Ketapang Dilanda Banjir! 12 Desa Lumpuh, Ketinggian Air Capai 2 Meter
-
24 Ribu Ton Uranium di Melawi, Apa Dampaknya pada Lingkungan jika Ditambang?
-
24 Ribu Ton Terpendam di Kalimantan, Apa Itu Uranium?