SuaraKalbar.id - Kematian Angriah di Desa Katunjung jadi berita besar di sana. Angriah, ibu hamil meninggal dunia karena terlambat mendapatkan pertolongan.
Kematian tragis Angriah mendapatkan perhatian serius dari warga setempat. Tragedi ini baru pertama kali terjadi dan sempat diselimuti kabar simpang siur.
Angriah tinggal di Kecamatan Mantangai.
Pemerintah Desa Katunjung angkat bicara terkait peristiwa tersebut.
Baca Juga:Bahayakah Kista Pada Ibu Hamil? Ini Kata Dokter
Kejadian itu disebut baru pertama kali terjadi di Desa Katunjung.
“Baru pertama kali kejadianya di Desa Katunjung. Pada awalnya masyarakat mempertanyakan, kenapa pemdes Katunjung tidak membantu salah satu warga yang mau melahirkan,” ucap Ardianson, Kepala Desa Katunjung, Rabu (14/10/2020).
Ardianson mengklaim desa Katunjung sudah berupaya semaksimal membantu warga tersebut. Salah satunya membuatkan surat tidak mampu, akomodasi, transportasi.
Bahkan sampai mengantarkan ke RSUD Kapuas. Setelah sempat dirawat, pihak keluarga meminta pulang yaitu ke desa Katunjung.
"Kami sempat membawa kembali warga tersebut ke Puskesmas di Mantangai, pihak Puskesmas kecamatan telah berupaya dalam menangani, namun orangtua bumil tersebut bersikeras ingin dibawa pulang, bahkan sempat mengatakan, kalau kalian bawa anak saya, bahkan sampai terjadi apa-apa, kalian akan saya tuntut," ucap Kades Katunjung menirukan ucapan orangtua bumil itu.
Baca Juga:13 Gerakan untuk Mempercepat Persalinan pada Ibu Hamil
Sementara itu, Camat Mantangai, Yunius Tunggal SSos membenarkan yang dikatakan Kepala Desa Katunjung.
Bahwa pemerintah desa Katunjung sudah berusaha semaksimal mungkin, bahkan pihak Kecamatan Mantangai juga maksimal membantu bumil saat perawatan sampai ke rumah sakit.
“Kami pihak Kecamatan Mantangai mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya, atas meninggalnya warga desa Katunjung,” ucap Camat Mantangai.