SuaraKalbar.id - Pengamat Politik Rocky Gerung menyebut Ngabalin adalah badut. Sehingga Ngabalin cocok untuk ditertawakan.
Ali Mochtar Ngabalin adalah Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) yang menyebut pendemo yang menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di tengah pandemi Covid-19 sebagai sampah demokrasi.
Ngabalin menyebut pendemo sampah demokrasi, dari balik pagar Istana, sambil memantau aksi unjuk rasa, Selasa (13/10/2020).

“Dalam masa pandemi, dia kirim orang untuk berdemonstrasi. Di mana logikanya coba. Jangan jadi sampah demokrasi di negeri ini,” ujar Ngabalin.
Baca Juga:Sebut Sampah Demokrasi, Ngabalin Dihajar Ramai-ramai: Kacang Lupa Kulit
Rocky pun menyebut Ngabalin layaknya orang yang tak mengerti sejarah.
Sebab jika dia belajar akan sejarah, katanya, dia tak akan berkata-kata demikian kepada publik.
“Saya suka kagum pada kemampuan Ngabalin untuk mengina otaknya sendiri,” kata Rocky di saluran Youtubenya, Rabu kemarin.

Rocky kemudian menjelaskan duduk perkara mengapa ungkapan Ngabalin ke pendemo soal sampah demokrasi adalah sesat.
Kata dia, munculnya demokrasi pertama kali pada 1789 di bulan Juli.
Baca Juga:Tengku Zul Sindir Ngabalin: yang Sampah Demokrasi itu Penjilat Rezim
Ketika itu rakyat memutuskan untuk memenggal Raja Louis ke 14.
- 1
- 2