Tak Lekang oleh Waktu, Warung Kopi Asiang Ikon Legendaris di Pontianak

Kedai Asiang dikenal sebagai warkop 'telanjang'.

Husna Rahmayunita
Minggu, 18 Oktober 2020 | 08:00 WIB
Tak Lekang oleh Waktu, Warung Kopi Asiang Ikon Legendaris di Pontianak
Warung Kopi Asiang, ikon legendaris di Pontianak. (Suara.com/Eko Susanto)

SuaraKalbar.id - Jalan-jalan ke Pontianak, tak lengkap rasanya kalau belum mampir ke Warung Kopi Asiang yang legendaris.

Warung Kopi Asiang berlokasi di Jalan Merapi, Benua Melayu Barat, Pontianak, Kalimantan Barat. Tak sulit untuk menemukan warkop ini karena sejak pagi sudah ramai pembeli.

Setiap hari, Warkop Asiang buka dari pukul 05.00-17.00 WIB. Dari pagi hingga menjelang siang para pengunjung ramai berdatangan. Mereka rela mengantre demi secangkir kopi.

Usut punya usut, daya pikat warkop Asiang ada di sosok sang barista sekaligus pemilik kedai.

Baca Juga:Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Ruko di Kota Baru Pontianak

Dialah Yohanes Fendi atau yang karib disapa Asiang. Beda dari barista lain, Asiang memilih untuk telanjang dada saat meracik kopi.

Inilah yang membuat kedai Asiang dikenal sebagai warkop 'telanjang'. Namun saar SuaraKalbar.id berkunjung, Asiang tak seperti biasanya.

Warung Kopi Asiang, ikon legendaris di Pontianak. (Suara.com/Eko Susanto)
Warung Kopi Asiang, ikon legendaris di Pontianak. (Suara.com/Eko Susanto)

Pria 64 tahun itu terlihat mengenakan baju saat menyeduh kopi untuk para pengunjung yang sudah memenuhi kedai.

Setiap hari Asiang berdiri di tempat ternyamannya yang ada di bagian depan kedai tanpa banyak  bicara. Dari tempat itu, aroma wangi kopi semerbak memenuhi ruangan.

Kedua tangannya asyik mengangkat jug kopi bercorong runcing lalu mengisi cangkir-cangkir keramik di hadapannya.

Baca Juga:3 Pendemo Tolak UU Cipta Kerja di Pontianak Positif Covid-19

“Kalau sudah ramai ya seperti ini. Saya sibuk menghidangkan kopi kepada pelanggan," ungkapnya.

Warung Kopi Asiang, ikon legendaris di Pontianak. (Suara.com/Eko Susanto)
Warung Kopi Asiang, ikon legendaris di Pontianak. (Suara.com/Eko Susanto)

Asiang mengadalkan gerakan tangan dan feeling saat meracik kopi agar bisa memanjakan lidah para pengunjung.

Dimulai dengan memasukkan beberapa sendok kopi bubuk dan air mendidih ke dalam jug.

Sejurus kemudian, Asiang mengangkat jug tinggi lalu menuangkan kopi ke jug lain dengan gerakan ditarik sebanyak dua kali.

“Ditarik dan dituang lagi ke cangkir lainnya, supaya ada wangi kopi dan tetap menarik," kata Asiang sambil membuat racikan kopi.

Warung Kopi Engkoh Asiang. (Instagram Muhammad Aga)
Warung Kopi Engkoh Asiang. (Instagram Muhammad Aga)

Selanjutnya, Asiang menuangkan kopi tadi ke cangkir keramik bergambar ornamen warna hijau.

Tak lupa, sendok bebek dimasukkannya ke dalam cangkir kopi sebelum disuguhkan ke pembeli. Cara penyajian seperti ini menjadi cirikhas Warung Kopi Asiang.

“Sudah dari dulu kita pakai ini (cangkir),” kata Asiang.

Rizky, salah satu pengunjung mengaku suasana di Warung Kopi Asiang ini terbilang enak. Rasa kopi yang dihidangkan berbeda dari warung kopi yang ada.

"Suasana disini enak, rasanya pun beda dari yang lain juga," ujarnya.

Warung Kopi Asiang, ikon legendaris di Pontianak. (Suara.com/Eko Susanto)
Warung Kopi Asiang, ikon legendaris di Pontianak. (Suara.com/Eko Susanto)

Apalagi, tambah Rizky, desain tempat warung kopi ini terkesan klasik sehingga membuat nyaman para pengunjung.

"Saya kesini awalnya ajak-ajakan kawan juga, akhirnya ketagihan kesini, memang enak tempatnya," bebernya.

Cukup merogoh kocek sekitar Rp20 ribu, pengunjung bisa menikmati kopi buatan sang barista legendaris dan mencicipi jajanan yang ada di Warung Kopi Asiang.

Kontributor : Eko Susanto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini