SuaraKalbar.id - Sultan Pontianak IX Syarif Machmud Melvin Alqadrie mengimbau mahasiswa dan buruh tidak demo anarkis. Terutama di Provinsi Kalimantan Barat.
Hal itu dia katakan saat deklarasi 'Pontianak Damai' di Istana Kadariah Pontianak, Senin (19/10/2020) kemarin.
"Dalam menyikapi maraknya aksi masyarakat khususnya di Kalbar," kata Sultan Syarif Machmud Melvin Alqadriei di Pontianak, Senin kemarin.
Masyarakat Kota Pontianak sangat cinta damai.
Baca Juga:HUT Kota Pontianak ke-249 Tangguh Melawan Pandemi COVID-19
"Jadi melalui deklarasi ini kami mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga ketertiban, keamanan, ketenteraman dan memelihara perdamaian," ajaknya.
![Aksi mahasiswa di Kalbar kembali turun ke jalan melakukan unjuk rasa tolak UU Ciptaker.[Suara.com/Eko Susanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/17/95095-aksi-mahasiswa-di-kalbar-kembali-turun-ke-jalan-melakukan-unjuk-rasa-tolak-uu-ciptakersuaracomek.jpg)
Ditemui usai deklarasi Sultan Pontianak mengatakan, Kesultanan Kadariah Pontianak bersama para tokoh masyarakat lainnya mendukung keberagaman suku, agama dan golongan dengan mengedepankan kebersamaan.
"Kami menolak segala bentuk aksi anarkis, intoleran dan vandalisme dalam menyampaikan pendapat di muka umum dan kami masyarakat Pontianak mendukung terciptanya situasi yang aman tertib dan damai," tegasnya.
Menurut Melvin, pro dan kontra terhadap kebijakan pemerintah pada pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja telah menimbulkan gejolak di kalangan masyarakat, sehingga banyak kalangan yang melakukan aksi unjuk rasa.
“Penyampaian pendapat di muka umum itu hak semua warga dan dilindungi undang-undang, namun tetap harus mengikuti aturan dan ketentuan yang berlaku," katanya
Baca Juga:Situasi Pasca UU Cipta Kerja, Sultan Pontianak Angkat Suara
Ia juga berpesan agar masyarakat Kota Pontianak tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis yang merugikan banyak pihak saat melakukan penyampaian pendapat atau unjuk rasa di muka umum.
- 1
- 2