Majalah Dipinjam 45 Tahun Baru Dikembalikan ke Perpus, Dendanya Bikin Kaget

Sebuah majalah dikembalikan setelah dipinjam sejak tahun 1975.

Pebriansyah Ariefana | Hikmawan Muhamad Firdaus
Minggu, 13 Desember 2020 | 07:20 WIB
Majalah Dipinjam 45 Tahun Baru Dikembalikan ke Perpus, Dendanya Bikin Kaget
Sebuah majalah baru dikembalikan setelah dipinjam sejak tahun 1975.[Twitter]

SuaraKalbar.id - Seseorang pinjam majalah otomotif tahun 1975 di Perpustakaan. Namun majalan ini baru dikembalikan 45 tahun berikutnya di tahun 2020. 

Kabar ini pun membuat publik tercengang dan kaget bukan kepalang. Kejadian ini di Kanada.

Menyadur United Press International, Sabtu (12/12/2020) para karyawan sebuah perpustakaan di Manitoba terkejut melihat sebuah majalah dimasukkan ke dalam slot pengembalian.

Menurut data yang tertera pada majalah tersebut terakhir diperiksa pada Juni 1975 atau sudah dipinjam setengah abad yang lalu.

Baca Juga:Ukuran Payudara Terlalu Besar, Model Ini Habis Rp 28 Juta demi Permak Baju

Karyawan di perpustakaan St James-Assiniboia sedang mengosongkan tempat sampah dan menemukan majalah Car Craft edisi 1975.

Kartu keterangan yang ada di dalam majalah tersebut mengungkapkan bahwa telah jatuh tempo 45 tahun sebelumnya.

"Tidak ada catatan atau apa pun, hanya pengembaliannya," kata Stephanie George, kepala perpustakaan cabang kepada CTV News.

"Saya tahu banyak orang membersihkan ruang bawah tanah dan rumah mereka akhir-akhir ini karena waktu kosong, jadi saya tidak yakin apakah itu salah satu dari hal-hal semacam itu, tapi itu pasti harta karun." jelas George.

George berkata majalah itu masih dalam kondisi yang cukup bagus. "(Majalah) itu tidak sepenuhnya berantakan atau apa pun," katanya.

Baca Juga:Beli Undian selama Setahun, 4 Sekawan Ini Dapat Uang Berjumlah Fantastis

"Saya pikir saat ini, mereka mengikat majalah dengan cara yang berbeda. Sekarang, kami hanya mengeluarkannya, tetapi ada penutup plastik di atasnya, dan beberapa pita hitam di sekelilingnya, jadi sampulnya masih bentuk yang sangat bagus." jelas George.

George mengatakan majalah itu kemungkinan besar dianggap hilang dan tidak tercatat di sistem perpustakaan. Dia mengatakan biaya keterlambatan untuk majalah mencapai 7 dolar (Rp 99.000), tetapi perpustakaan saat ini tidak mengenakan biaya keterlambatan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini