SuaraKalbar.id - Seorang wanita cantik yang juga mantan atlet sepak bola memilih banting setir berjualan konten dewasa. Hal itu dilakukan setelah dirinya didepak dari klub gara-gara mengunggah video kontroversial.
Madelene Wright merupakan atlet sepak bola perempuan dari klub Charlton. Perempuan 22 tahun itu menjadi sensasi setelah mengunggah video saat pesta.
Video itu diunggah Madelene ke Snapchat, kemudian menarik perhatian pihak klub. Akibatnya, Charlton Athletic langsung membatalkan kontrak Madelene.
Pada video pertama, Madele terlihat berpesta dan asyik mengisap gas balon. Dia kemudian mengendarai Range Rover miliknya sembari minum sampanye.
Baca Juga:Viral, Pasien Covid-19 Ini Buat Konten TikTok Agar Semangat Cepat Sembuh
"Klub kami sadar dengan adanya video itu dan langsung menginvestigasi. Sebagai klub, kami kecewa dengan perbuatan tersebut karena tidak merepresentasikan standar tim kami."
Pasca dipecat, Madelene luntang-lantung tanpa klub selama sebulan. Namun, baru-baru ini dirinya mengumumkan bakal banting setir menjadi bintang OnlyFans.
Lewat situs dewasa tersebut, Madelene berencana menjual video dan foto dewasa. Ia pun telah membagikan tautan profilnya lewat media sosial.
Kabar ini sempat membuat penggemar Madelene kaget dan terkejut. Walau demikian, ada pula yang mendukung dan memberikan komentar positif.
Untuk berlangganan konten dewasa miliknya, Madelene mengenakan tarif 33 poundsterling atau Rp 625 ribu per bulan.
Baca Juga:Jadikan Masalah Rumah Tangga Sebagai Konten, Rey Utami Dinyinyir Habis
Video kontroversial rupanya bukan masalah pertama yang membuat mantan atlet sepak bola ini menjadi sorotan. Sebelumnya, Madelene Wright juga sempat menjadi sensasi di klub lamanya, Millwall.
Saat itu, Madelene terlihat merekam video dari kursi belakang. Sementara, salah satu temannya tampak menyetir mobil sambil memegang anjing.
Akibat ulahnya ini, perempuan 22 tahun tersebut dicap tak bertanggung jawab soal keamanan dirinya serta orang lain.
"Ketika menyetir, kau bertanggung jawab atas sesuatu yang bisa membunuh sehingga dibutuhkan konsentrasi penuh untuk melakukannya dengan aman."