Tragedi Sriwijaya Air, Gubernur Sutarmidji: Semoga Segera Ada Titik Terang

Dia berharap ada mukjizat.

Husna Rahmayunita
Minggu, 10 Januari 2021 | 09:30 WIB
Tragedi Sriwijaya Air, Gubernur Sutarmidji: Semoga Segera Ada Titik Terang
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji. (Suara.com/Eko)

SuaraKalbar.id - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menghaturkan doa atas tragedi Sriwijaya Air jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/10/2021).

Sutarmidji mengaku prihatian atas musibah yang terjadi. Dia berharap semoga lekas ada titik terang dan para penumpang diberi keselamatan.

Orang nomor satu di Kalbar itupun berdoa semoga ada mukjizat dari Sang Pencipta pasca jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang mengangkut 62 orang.

Hal itu disampaikannnya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya sembari membagikan gambar Pray For Sriwijaya Air SJ182.

Baca Juga:Puluhan Relawan Penyelam Dikerahkan Cari Bangkai Sriwijaya Air Jatuh

"Assalamu'alaikum, Saye sangat prihatin atas hilang kontaknye pesawat Sriwijaya rute Jkt-Ptk. Semoga ada mukjizat Allah untuk keselamatan penumpang. Semoga segera ada titik terang dari kondisi ini," tulis Sutarmidji.

Doa dari Sutarmidji itupun seketika diamini oleh warganet yang turut berduka atas tragedi Sriwijaya Air jatuh.

Gubernur Sutarmijdi haturkan doa atas tragedi Sriwijaya Air jatuh. (Instagram/@bang.midji)
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmijdi haturkan doa atas tragedi Sriwijaya Air jatuh. (Instagram/@bang.midji)

Pesawat Hilang Kontak

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB, dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Baca Juga:Cerita Warga Tentang Kapten Afwan, Pilot Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Pesawat take off dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini