SuaraKalbar.id - Kisah sang Ali Topan, Junaedi Salat berliku dalam mencari Tuhan. Junaedi Salat terlahir sebagai muslim dan akhirnya pindah agama masuk Kristen.
Junaedi Salat meninggal dunia dalam usia 70 tahun saat menjadi pendeta. Sebelum memutuskan memeluk Kristen pada 1984, Junaedi Salat rupanya sempat bergumul mencari Tuhan selama dua tahun.
Selama dua tahun itu pula ia beribadah di dua tempat berbeda, yakni di masjid dan di gereja.
Hal itu diungkap saat ia berceramah sebagai pendeta dalam sebuah tayangan di YouTube. Junaedi Salat mengaku tak pernah membayangkan memeluk Kristen.
Baca Juga:Junaedi Salat 'Ali Topan' Meninggal Sebagai Kristen Setelah Pindah Agama
"Tapi rencana Tuhan beda," katanya di kanal YouTube Kesaksian dunia, dikutip Selasa (19/1/2021).
Junaedi Salat yang sempat dilanda kebimbangan selama dua tahun mengaku mendapat bisikan dari Tuhan. Selama itu pula ia beribadah di dua tempat berbeda.
"Dan Tuhan mau saya jadi pengikutnya. Maka dia kejar saya, cukup lama saya bergumul itu tahun 80-an. Selama bergumul itu dua tahun, kalau Jumat saya ke masjid, kalau minggu saya ke gereja," ujarnya.
Hingga suatu hari, Junaedi Salat merasa dipanggil oleh kalimat misterius. Bisikan tersebut terus datang ke dalam hatinya.
"Tuhan itu memanggil hanya dengan kalimat misterius, begini 'Carilah kebenaran, kamu akan diselamatkan', Kata-kata itu terus berkumandang di hati saya," katanya.
Baca Juga:Junaedi Salat Si Ali Topan Anak Jalanan, Pindah Agama hingga Jadi Pendeta
Dari situ, Junaedi Salat mempelajari Kristen, mulai dari memerhatikan, hingga memutuskan pindah agama. Bahkan lebih dalam lagi, dia menjadi seorang pendeta.
"Jadi saya mulai masuk gereja tapi kalau pendeta ngajak doa, semua orang menunduk saya begini aja (bengong) ngelihatin, nyanyi juga denger aja gitu, selama dua tahun," ucap dia.
Junaedi Salat dulunya populer di era 70-an. Ia kerap membintangi film terkenal seperti Ali Topan Anak Jalanan, Susana dan akting bareng Rano Karno serta Yessy Gusman di film Gita Cinta dari SMA.
Junaedi Salat meninggal dunia di RS PGi Cikini, Jakarta pada Senin (18/1/2021). Anak mendiang, Ochi, mengabarkan bahwa ibadah penghiburan sang ayah akan dilakukan secara online karena situasi pandemi.