Meneruskan Tradisi Tenun Ikat yang Berinovasi di Desa Ensaid

Desa Ensaid Panjang telah terkenal sebagai penghasil produk tenun ikat berkualitas.

Dythia Novianty
Minggu, 24 Januari 2021 | 13:05 WIB
Meneruskan Tradisi Tenun Ikat yang Berinovasi di Desa Ensaid
Pelatihan diversifikasi produk tenun ikat. [Suara.com/Ocsya Ade CP]

Pelaksanaan pelatihan diversifikasi produk tenun ikat ini menjadi bagian dari program pendampingan desa yang difasilitasi KalFor Project. Yaitu pendampingan desa yang inovatif dan berkualitas dalam rangka menjaga areal berhutan di luar kawasan hutan melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Yayasan Solidaridad Network Indonesia selaku NGO pelaksana program pendampingan desa tersebut berkolaborasi dengan Lawe Indonesia dalam menyelenggaraan seri pelatihan ini.

Yayasan Solidaridad berpengalaman dalam pendampingan desa dan peningkatan kapasitas masyarakat, termasuk dalam memotivasi, mendorong dan memperkuat ekonomi desa. Sehingga diyakini dapat berkontribusi dalam mewujudkan desa mandiri.

Pelatihan diversifikasi produk tenun ikat. [Suara.com/Ocsya Ade CP]
Pelatihan diversifikasi produk tenun ikat. [Suara.com/Ocsya Ade CP]

Sedangkan Lawe Indonesia merupakan komunitas wirausaha sosial berbasis di Yogyakarta, yang berpengalaman dalam mentransformasikan tenunan tangan tradisional di berbagai daerah di Indonesia menjadi produk turunan yang fungsional.

Baca Juga:6 Jenaza Korban Sriwijaya Air Jatuh Tiba di Kalimantan Barat

Aktivitasnya dalam pemberdayaan perempuan menawarkan peluang bagi perempuan untuk dapat mengembangkan potensi diri.

Lawe pernah menjadi lokasi tujuan studi banding penenun dari Desa Ensaid Panjang yang difasilitasi KalFor Project pada 2019.

Peserta pelatihan melibatkan ibu-ibu penenun dan generasi muda di Ensaid Panjang. Sebagian penenun ini pernah mengikuti studi banding ke Yogyakarta 2019 dan sangat antusias untuk dapat mengembangkan produk turunan tenun ikat di Ensaid Panjang.

Sementara pelibatan generasi muda menjadi momen penting untuk memberi kesempatan belajar pada anak-anak muda di Ensaid Panjang agar dapat meneruskan tradisi tenun ikat dan memunculkan kreasi-kreasi baru yang lebih inovatif.

Kegiatan pelatihan diversifikasi produk tenun ikat ini juga merupakan salah satu bentuk implementasi mekanisme insentif inovatif, yang dikembangkan KalFor Project dalam pengelolaan areal berhutan di luar kawasan hutan di Kalimantan.

Baca Juga:Pemilik Sanggar Tari Cabuli 9 Murid, Modusnya Bikin Geleng Kepala

Kontributor : Ocsya Ade CP

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak