Sementara itu, Manager PT CMI Site Sandai Hendra Kusnadi membenarkan adanya 30 orang karyawan tambang terpapar Covid-19. Namun, hingga kini semuanya dipastikan sudah pulih.
Ia menceritakan, adanya angka terpapar yang tembus mencapai 30 karyawan itu dikarenakan adanya pengetatan protokol kesehatan di sana. Bahkan, setiap karyawan atau siapa pun yang masuk perusahaan harus menjalani swab antigen.
"Protokol kesehatan yang ketat di sini, karena kami ingin karyawan kami terbebas dari Covid-19. Dari awal karyawan pulang cuti atau berpergian, mereka yang akan masuk harus menerapkan protokol kesehatan dan menjalani swab antigen," tutur Hendra.
Jika hasilnya non-reaktif atau negatif, karyawan diperbolehkan masuk ke area perusahaan. Namun, jika hasilnya positif, karyawan tersebut harus menjalani isolasi dan penanganan lebih lanjut di Kota Ketapang.
Baca Juga:Jokowi Sebut PPKM Tak Efektif, Ketua DPRD DKI Salahkan Anies
"Hasil dari pengetatan protokol kesehatan ini menggembirakan. Karena dari total sample yang kami ambil, ada sekitar 5 persen karyawan yang terpapar Covid-19. Itu yang kami tangani lebih lanjut. Sebagian besar kondisi mereka ini sehat, tidak sakit," jelasnya.Hendra menerangkan, ada sekitar 700-an karyawan di PT CMI Site Sandai.
"Yang terpapar ada 30 orang. Sudah sembuh semua, sudah kembali bekerja," tegasnya.
Ia mengaku, adanya lonjakan kasus terpapar Covid-19 ini setelah perusahaan melakukan tes swab antigen terhadap 580 orang karyawan pada 28 Desember 2020 lalu.
Sebelumnya, pihak perusahan hanya melakukan tes antibodi. Setelah ada lonjakan kasus di tingkat nasional, pihaknya mengusulkan ke manajemen untuk melakukan swab antigen.
Hendra menjelaskan, 30 orang tersebut kemudian menjalani tes PCR di PT WHW. Hasilnya, mereka terkonfirmasi Covid-19. Kemudian mereka diisolasi di Fasilitas Khusus BSM. Semuanya, positif Covid-19 tanpa gejala.
Baca Juga:Insentif Dipotong, PPNI Protes: Kami yang Tiap Hari Urus Nyawa Orang!
"Mereka hanya terpapar virus tanpa sakit, tanpa menunjukkan gejala. Mereka kebanyakan dari departemen produksi," ungkap Hendra.