SuaraKalbar.id - Pesawat Garuda Indonesia gagal mendarat di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat Kamis (25/2/2021) siang.
Pesawat Garuda Indonesia yang gagal mendarat dengan nomor GA 504 rute Jakarta tujuan Pontianak.
Informasi yang diperoleh SuaraKalbar.id, pesawat gagala mendarat karena terkendala kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kabut asap tebal menyelimuti runway sehingga menggangu jarak pandang. Asap ini, diduga berasal dari sejumlah titik kebakaran lahan di sekitar Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya.
Baca Juga:Lagi, Garuda Indonesia Gagal Mendarat di Bandara Supadio Pontianak
Lantaran tidak mau mengambil risiko, akhirnya pesawat yang berangkat pukul 12.50 WIB ini kembali Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Atie, salah seorang penumpang mengatakan, pesawat sempat mutar selama sekira 30 menit di langit Kalbar. Setelah itu, pesawat kembali ke bandara asal.
"Kami dalam pesawat melihat sangat jelas dari jendela, asap yang berasal dari kebakaran lahan sangat tebal," kata warga Jalan Purnama, Pontianak Selatan ini.
Pesawat berhasil mendarat kembali ke Bandara Internasional Soekarno Hatta pukul 16.35 WIB. Semua penumpang diminta untuk turun pesawat dan menunggu di gate 16.
"Informasi dari pihak maskapai, kami diminta untuk menunggu kabar dari pihak bandara di Pontianak, kapan pesawat bisa terbang kembali ke sana," tambahnya.
Baca Juga:Gagal Mendarat di Pontianak, Pesawat Garuda Terpaksa Dialihke ke Palembang
Sejumlah penumpang pesawat yang gagal mendarat ini mengaku kecewa terhadap penanganan kebakaran lahan dan hutan di Kalbar. Penanganan dianggap dinilai tidak serius, sehingga berdampak pada sektor lainnya seperti penerbangan.
"Kami di atas pesawat melihat dengan jelas, banyak sekali titik api dan kepulan asap. Apa kerja pejabat, dan instansi yang berwenang soal karhutla ini. Tiap tahun begitu-begitu saja, selalu terjadi dan tidak ada solusi. Akibatnya berdampak ke penerbangan dan lain-lain," kesal Harry warga Kota Baru yang turut menjadi penumpang pesawat itu.
Sementara itu, dari data yang ada pada aplikasi Flightradar24, pesawat Boeing 737-8u3 tersebut dialihkan pendaratannya ke Cengkareng atau Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Pesawat tersebut sempat terbang hingga di atas Pontianak, lalu berputar-putar sebanyak tujuh kali. Hingga akhirnya pilot memutuskan untuk mengalihkan pendaratannya di bandara asal.
Sedangkan Stasiun Meteorologi Kelas 1 Supadio Pontianak merilis hingga dua hari ke depan potensi karhutla di Kalbar akan semakin parah. Bahkan, pada 27 Februari 2021, hampir di seluruh wilayah Kalbar berpotensi terjadi karhutla.
Pada 24 Februari 2021, terdapat 96 titik api yang muncul di Kalbar. 55 di antaranya berada di Kabupaten Kubu Raya.
Kontributor : Ocsya Ade CP