SuaraKalbar.id - Sudah jatuh tertimpa tangga, kiranya itu menggabarkan nasib pria kali ini. Anak sakit, dia juga harus kehilangan pekerjaan karena dipecat.
Pria bermarga Zhang itu mengambil cuti selama beberapa hari untuk menemui anaknya yang tengah dirawat di ruang ICU.
Namun, terjadi miskomunikasi antara dirinya dan pihak perusahaan terkait cuti tersebut.
Dia yang telah mengabdi selama 13 tahun pun harus merelakan pekerjaannya.
Baca Juga:Info Loker Ini Jadi Sorotan, Rincian Upahnya Bikin Warganet Emosi Berjamaah
Menyadur World of Buzz Jumat (2/4/2021), anak Zheng dirawat di rumah sakit setelah kesulitas bernapas.
Mendengar kabar itu, dia mengajukan cuti hari Sabtu (27/03) tapi tak langsung mendapat persetujuan dari atasannya. Zhang diberitahu bahwa pengajuan itu baru bisa dibahas pada hari Senin.
Setelah itu, Zhang dikabari jika cuti yang diajukan tak disetujui, maka ia akan dipecat. Dalam surat yang dikeluarkan perusahaan, disebutkan jika Zhang bolos selama 3 hari.
Zhang yang panik berkata bahwa ia sudah memiliki prjanjian tentang kerja dengan perusahaan dan akan kembali sambil merawat putranya yang menderita glioma batang otak.
Namun perusahaan berkata perjanjian itu sudah berubah sejak bulan Oktober tahun lalu. Zhang dilema karena ia butuh pekerjaan itu untuk membayar perawatan putranya.
Baca Juga:Profesor Ini Sarankan Muridnya Santai ketika Diperkosa, Berakhir Dipecat
"Perusahaan tidak mau mematuhi perjanjian dan saya diminta keluar dari perusahaan. Saya tidak bisa kehilangan pekerjaan. Saya harus mendapatkan uang untuk menyelamatkan anak saya."
Atasan Zhang tak berbuat banyak untuk membela. Ia hanya berkata mengikuti protokol perusahaan dan tak bisa mengubah keputusan tentang kontrak karyawan.
Sebelumnya Zhang sudah meminta cuti sejak September lalu dan baru kembali bekerja pada Februari tahun ini.
Dalam sebuah wawancara, direktur perusahaan mengakui bahwa dia setuju untuk mempertahankan hubungan kerja dengan Zhang, tapi Zhang tidak tahu kapan anaknya akan sembuh.