SuaraKalbar.id - Kesedihan mendalam dirasakan orang tua yang baru saja kehilangan bayinya. Mereka nekat membawa kabur peti jenazah dari pemakaman.
Hal ini dilakukan setelah mendengar kesaksian pendeta yang menyebut kalau bayi mereka bergerak dan masih hidup saat hendak dikebumikan.
Saat itu juga, orang tua menarik peti yang hendak dimasukkan ke liang lahat karena percaya kalau anaknya yang berusia 22 bulan masih bernyawa.
Peristiwa ini terjadi di Bahia, Brasil baru-baru ini. Dari rekaman terlihat, orang tua berlari di sepanjang jalan di Colonia dengan peti mati kecil yang diikuti banyak orang.
Baca Juga:Kasus Langka, Bayi Lahir Dengan 3 Alat Vital, Ini Penyebabnya
Menyadur The Sun, Senin (5/4/2021). Dalam sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan sepasang orang tua membawa sebuah peti kecil berisi putri mereka yang sudah meninggal.
Seorang wanita kemudian terlihat meletakkan peti mati di dalam mobil saat orang yang merekam berkata "Tuhan Yang Maha Kuasa".
Bayi itu dilaporkan dibawa ke rumah sakit di Itaete, Bahia, pada 25 Maret karena dia tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Dokter berjuang untuk menyadarkan bayi itu selama sekitar 30 menit, tetapi dia akhirnya dinyatakan meninggal pada dini hari.
Penyebab kematian bayi kecil tersebut tidak diketahui dan masih diselidiki oleh pihak berwajib dan petugas medis.
Baca Juga:Duhh! Telur Penyu Ditemukan Dijual Bebas di Pasar Tradisional Majene
Setelah dinyatakan meninggal, pihak keluarga kemudian mengadakan prosesi pemakaman pada hari dimana bayi itu menghembuskan napas terakhir.
Namun, mereka terkejut ketika dalam upacara tersebut pendeta mengatakan kalau dia memiliki "bayangan bayi itu masih hidup".
Setelah mendengar perkataan sang pendeta, kedua orang tua bayi itu langsung menarik kembali peti dari liang lahat dan membawanya ke rumah sakit.
Namun, saar dibawa ke rumah sakit kota Bahia, dipastikan kalau bayi tersebut sudah tidak bernyawa lagi untuk kedua kalinya.
Polisi pun melakukan investigasi atas kasus ini setelah mendapat laporan dari orang tua bayi.